Metode Pengumpulan Data Kualitatif
Metode pegumpulan data kualitatif dilakukan dengan berbagai
cara, diantaranya; (1) Catatan Lapangan (Fieldnotes), (2) Observasi partisipan
(Participant Observations), (3) Wawancara (Dept Interview) (4) Dokumentasi.
Selain teknik atau cara tersebut, dalam penelitian kualitatif juga dapat
menggunakan kuesioner untuk pengumpulan datanya, namun kuesioner tersebut hanya
dijadikan sebagai pelengkap data jika dibutuhkan dan bukan merupakan sumber
data asli yang dijadikan pijakan analisis.
Catatan lapangan atau Fieldnotes adalah kegiatan yang
mencatat apa saja yang dilihat, didengar, dirasakan, difikirkan dan dipelajari
dari obyek penelitian yang selanjutnya peneliti menyusunnya secara
sistematis. Karena keberhasilan suatu penelitian tergantung pada bagaimana rincian,
ketepatan, dan luasnya catatan lapangan. (Bogdan dan Biklen, 1982)
Observasi Partisipan, dalam observasi ini, peneliti terlibat
langsung dengan kegiatan sehari-hari dari obyek yang diamatai. Disamping itu
peneliti melakukan pengamatan dan melakukan kegiatan serta merasakan suka dan
duka dari obyek penelitian. Dengan cara observasi partisipan ini, data yang
diperoleh akan lebih tajam dan sampai pada makna dari perilaku yang nampak dari
obyek penelitian.
Wawancara mendalam atau Dept Interview menuntut peneliti
untuk menjadi pembicara yang akrab pada sumber data (Informan), karena dengan
demikian akan memungkinkan peneliti untukmenggali informasi secara luas
berkaitan dengan penelitiannya. Wawancara dapat dilakukan secara formal dengan
menggunakan pedoman wawancara (Guide) atau nonformal (Bebas tanpa pedoman).
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen dapat berupa gambar, tulisan, atau karya monumental. Pengambilan data
dengan teknik dokumentasi disebut dengan studi dokumen. Artinya, peneliti
mempelajari berbagai sumber dokumen yang berkaitan dengan pokok penelitian
sebagai pelengkap hasil observasi dan wawancara. Alasannya, hasil penelitian
dari observasi atau wawancara akan lebih kredibel/ dapat dipercaya jika
didukung oleh sejarah masa kecil, di sekolah, di tempat kerja, di masyarakat,
dan autobiografi.
Metode Pengumpulan Data Kuantitatif
Metode pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan teknik
statistik dengan cara tes atau kuesioner (angket). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara menyajikan berbagai pertanyaan tertulis pada
responden atau obyek penelitian untuk dijawab sebagai fakta dalam penelitian.
Setelah itu peneliti membuat skor dari hasil jawaban yang telah diperoleh untuk
dilanjutkan pada analisa data.
Instrument atau daftar pertanyaan yang diberikan pada responden merupakan hasil pengembangan dari variabel-variabel penelitian. Oleh karena itu, berbagai pertanyaan yang diberikan harus mengarah pada inti masalah yang dikaji dalam penelitian tersebut, karena satu instrumen salah akan menjadikan data tidak valid dan berakibat pada kekacauan dalam analisis serta penarikan kesimpulan.
Instrument atau daftar pertanyaan yang diberikan pada responden merupakan hasil pengembangan dari variabel-variabel penelitian. Oleh karena itu, berbagai pertanyaan yang diberikan harus mengarah pada inti masalah yang dikaji dalam penelitian tersebut, karena satu instrumen salah akan menjadikan data tidak valid dan berakibat pada kekacauan dalam analisis serta penarikan kesimpulan.
Wawancara (interview) serta observasi pada dasarnya dapat
digunakan dalam penelitian ini tetapi tidak merupakan hal yang wajib. Artinya
dalam pendekatan kuantitatif prosedur pengambilan data melalui teknik tersebut
hanya dilakukan sebagai pelengkap data. Artinya, bila harus dilakukan wawancara
harus dengan menggunakan Guide atau pedoman wawancara agar bahasan tidak
melebar pada masalah yang lebih dalam. Jadi, inti teknik pengambilan data
kuantitaif hanya pada tes atau kuesioner.
Metode Analisa Data Kualitatif
Metode analisa data kualitatif mempunyai dua model,
diantaranya; penelitian kualitatif Etnographic (Model Spradley), dan penelitian
kualitatif Grounded (Model Miles dan Huberman). Masing- masing tekniknya
seperti di bawah ini:
Etnographic.
Analisis Domain (Domain Analysis). Merupakan proses untuk
menemukan bagian-bagian, unsur-unsur, atau domain pengelompokan makna budaya
yang terkandung dalam kategori yang lebih kecil.
Analisis Taksonomi (Taxonomic Analysis). Menyoroti pusat
perhatian dengan satu langkah lebih dalam untuk mengungkap hubungan
antaraunsur-unsur dari setiap domain.
Analisis Komponensial (Componential Analysis). Mencari
kontras, memilah-milah, mengelompokkan, dan memasukkan semua informasi yang
diperoleh ke dalam peta informasi.
Analisis Tema Kultural (). Kegiatan menganalisis data yang
dimulai dari analisis domain, taksonomi dan komponensial untuk memperoleh
pemahaman lebih lauas terhadap domain yang dipilih dalam situasisosial yang
diteliti.
Grounded
Reduksi Data (Reduction). Merangkum, memilih hal yang pokok,
fokus pada hal penting, dicari tema dan polanya. Dalam reduksi ini memungkinkan
peneliti untuk membuang dan memasukkan data yang dianggap perlu. Dengan
demikian data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan
memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data berikutnya.
Penyajian Data (Display). Menyajikan data atau narasi data
secara sederhana dalam bentuk kata-kata, dapat dilakukan dengan membentuk
tabel, grafik, dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut, maka data akan
terorganisir dan tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah
dipahami.
Verifikasi dan Simpulan (Verification and Conclussion).
Dalam tahap pengumpulan data sebelumnya, peneliti sudah membuat
simpulan-simpulan sementara. Pada tahap verifikasi ini, peneliti mengecek hasil
simpulan-simpulan tersebut untuk dijadikan sebuah kesimpulan pasti dari hasil
penelitiannya.
Metode Analisa Data Kuantitatif
Analisis data kuantitatif adalah bagian dari kegiatan
penelitian yang dilakukan setelah data dari seluruh responden yang dilakukan
melalui kuesioner terkumpul. Adapun metode analisa data kuantitatif dibagi
menjadi dua, yakni statistik deskriptif dan statistik inferensial.
Satatistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data
dengan cara menggambarkan kondisi obyek penelitian sebagaimana aslinya tanpa
memberikan kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Model ini
digunakan pada penelitian populasi tanpa pengambilan sampel. Misalnya, untuk
meneliti minat siswa pada pelajaran IPA kelas 8 SMP NUSA BANGSA dengan jumlah
30 siswa/i. Setelah dilakukan tes atau kuesioner, hasil analisisnya menunjukkan
90% siswa/i kurang meminati pelajaran IPA tersebut. Hasil dari 90% siswa/i yang
kurang minat pada pelajaran IPA hanya berlaku pada kelas 8 SMP NUSA BANGSA dan
tidak berlaku pada penarikan kesimpulan pada siswa/i lain diluar kelas 8 SMP
NUSA BANGSA. Termasuk contoh lain statistik deskriptif adalah penyajian
data melalui Tabel, Grafik, Diagram, dll.
Statistik inferensial seringkali disebut dengan statistik
induktif atau statistik propabilitas. Teknik statistik ini dilakukan untuk
menganalisis data dan hasil dari kesimpulan tersebut diberlakukan pada
populasi. Karena bersifat propabiliyt, maka pemberlakuan kesimpulan pada
populasi tersebut mempunyai peluang kesalahan dan kebenaran (kepercayaan) dan
dinyatakan dalam bentuk prosentase. Bila peluang kesalahan 5% maka taraf
kepercayaan 95%, dan bila peluang kesalahan 1%maka taraf kepercayaan 99%.
Inilah yang dimaksud signifikansi dalam statistik inferensial yang dapat
diperoleh dari tabel signifikansi yang sudah ada sesuai dengan teknik analisis
yang digunakan. Teknik analisis untuk menguji korelasi atau hubungan antar
variabel menggunakan Product Moment Correlation, Partial Correlation, Multiple
Correlations, dll. Sedangkan untuk menguji perbedaan antar variabel menggunakan
t-tes, Anova, dll.
Statistik inferensial dibagi menjadi dua macam, yakni
parametris dan nonparametris. Perbedaannya adalah, parametris digunakan untuk
menguji parameter populasi, sedangkan nonparametris digunakan untuk menguji
distribusi. Penggunaan statistik parametris dan nonparametris tergantung pada
asumsi dan jenis data yang akan dianalisis. Statistik parametris biasanya
digunakan untuk data interval atau rasio, sedangkan statistik nonparametris
digunakan untuk analisis data nominal dan ordinal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar