Minggu, 12 September 2010

Beberapa Kalimat Sapaan dalam Bahasa Jepang

Beberapa Kalimat Sapaan dalam Bahasa Jepang

Juli 28, 2007 oleh sora9n

Catatan:

Post-post lain tentang bahasa Jepang di blog ini bisa Anda temukan di halaman direktori nihongo.



Sebetulnya, post ini adalah bagian terpisah — dan tidak terkait dengan dua post terdahulu tentang struktur gramatikal bahasa Jepang (yang ditulis di sini dan sini). Meskipun begitu, sehubungan dengan adanya beberapa request soal kalimat greetings, maka akan saya tuliskan beberapa diantaranya di post ini.

(ahem, mudah-mudahan dua mbak itu bisa tenang setelah ini, setelah sebelumnya nagihin greetings terus-terusan. :mrgreen: )

OK, here goes…



Note:
Bentuk-bentuk yang diberikan di sini adalah ucapan yang bertendensi sopan pada lawan bicara. Jadi, di sini Anda akan lebih sering menemukan partikel “desu” (bukannya “da”). Ini juga akan diwakili dengan pemberian akhiran -masu pada berbagai kata kerja, berbeda dengan berbagai bentuk dasar yang sudah dicontohkan di dua post sebelumnya. ^^




Yang Umum diucapkan di Awal Pembicaraan



[JAP] Ohayou / Ohayou gozaimasu
[INA] “selamat pagi”


[JAP] Konnichiwa
[INA] “selamat siang”


[JAP] Konbanwa
[INA] “selamat malam”


[JAP] Yoroshiku onegaishimasu
[INA] “mohon bimbingannya” / “mohon bantuannya”

–> (biasanya diucapkan pada saat berkenalan, atau pada saat akan mengerjakan sesuatu bersama-sama)


[JAP] O genki desu ka?
[INA] “Apakah Anda sehat?”


[JAP] O kage desu
[INA] “Saya sehat-sehat saja.”
–> (digunakan untuk menjawab “O genki desu ka?”)


[JAP] Kyou wa ii o tenki desu ne?
[INA] “Cuaca hari ini bagus, bukan?”


[JAP] Youkoso!
[INA] “Selamat datang!”


[JAP] Moshi-moshi…
[INA] “Halo…” (berbicara lewat telepon)







Yang Umum diucapkan Selama Percakapan Berlangsung



[JAP] Hai
[INA] “Ya”

–> (untuk menyetujui sesuatu atau menjawab pertanyaan)


[JAP] Iie
[INA] “Tidak”

–> (kebalikannya “hai”)


[JAP] Arigatou / Arigatou gozaimasu
[INA] “Terima kasih”

–> (gozaimasu di sini dipakai untuk ucapan formal, atau bisa juga menyatakan “terima kasih banyak”)


[JAP] Gomen na sai
[INA] “Mohon maaf”


[JAP] Sumimasen
[INA] “Permisi”

–> (bisa juga diterapkan untuk minta maaf seperti “gomen na sai”)


[JAP] Zannen desu
[INA] “sayang sekali” / “amat disayangkan”


[JAP] Omedetou, ne
[INA] “Selamat ya”

–> (untuk beberapa hal yang baru dicapai, e.g. kelulusan, menang lomba, dsb)


[JAP] Dame / Dame desu yo
[INA] “jangan” / “sebaiknya jangan”


[JAP] Suteki desu ne
[INA] “Bagus ya…” / “indah ya…”

–> (untuk menyatakan sesuatu yang menarik, e.g. ‘hari yang indah’)


[JAP] Sugoi! / Sugoi desu yo!
[INA] “Hebat!”


[JAP] Sou desu ka
[INA] “Jadi begitu…”

–> (menyatakan pengertian atas suatu masalah)



[JAP] Daijoubu desu / Heiki desu
[INA] “(saya) tidak apa-apa” / “(saya) baik-baik saja”







Jika Anda Kesulitan menangkap Ucapan Lawan Bicara Anda



[JAP] Chotto yukkuri itte kudasai.
[INA] “Tolong ucapkan lagi dengan lebih lambat.”


[JAP] Mou ichido itte kudasai.
[INA] “Tolong ucapkan sekali lagi.”


[JAP] Motto hakkiri itte kudasai.
[INA] “Tolong ucapkan dengan lebih jelas.”







Untuk Mengakhiri Pembicaraan



[JAP] Sayonara
[INA] “Selamat tinggal”


[JAP] Mata aimashou
[INA] “Ayo bertemu lagi kapan-kapan”


[JAP] Ja, mata / mata ne
[INA] “Sampai jumpa”


[JAP] Mata ashita
[INA] “Sampai jumpa besok”







Beberapa Kalimat yang Tidak Selalu Muncul dalam Dialog, tetapi merupakan Elemen Kebudayaan Jepang



[JAP] Irasshaimase!
[INA] “Selamat datang!”

–> (kalimat ini hanya diucapkan oleh petugas toko ketika Anda berkunjung)


[JAP] Ittekimasu!
[INA] “Berangkat sekarang!”

–> (kalimat ini diucapkan ketika Anda hendak pergi meninggalkan rumah pada orang yang tetap tinggal di dalam)


[JAP] Itterasshai
[INA] “Hati-hati di jalan”

–> (diucapkan ketika seseorang hendak pergi ke luar rumah; umumnya sebagai jawaban untuk “Ittekimasu”)


[JAP] Itadakimasu
[INA] [literal] “Terima kasih atas makanannya”

–> (kalimat ini sebenarnya tidak diartikan secara harfiah. Masyarakat Jepang biasanya mengucapkan kalimat ini sebagai ungkapan rasa syukur atas makanan yang dihidangkan)


[JAP] Gochisousama deshita
[INA] [literal] “perjamuan/hidangan sudah selesai”

–> (seperti “Itadakimasu”, kalimat ini juga tidak diartikan secara harfiah. Masyarakat Jepang pada umumnya mengucapkan kalimat ini seusai makan)


[JAP] Kimochi ii…!
[INA] [literal] “terasa nyaman”

–> (umum diucapkan jika Anda merasakan sesuatu yang nyaman di suatu tempat. E.g. ketika Anda pergi ke gunung dan merasa bahwa udaranya bagus, kalimat ini bisa dipakai untuk mengekspresikannya. ^^ )



***



Yah, kira-kira segitu sih. Tentunya karena cuma mencakup sebagian, masih banyak yang bisa ditambahi lagi. Paling tidak, beberapa contoh di atas sudah mencakup beberapa kalimat dialog standar dalam Bahasa Jepang.

Ada yang mau menambahkan?

Jumat, 10 September 2010

Mengenal Kamus Bahasa Bencong

Adakah manusia yang ingin terlahir sebagai bencong atau waria? saya kira tidak ada. Mereka jadi bencong biasanya karena memiliki tubuh laki namun jiwanya wanita atau sebaliknya punya tubuh wanita tapi jiwanya lak. Sampai saat ini belum ada solusi cespleng menyembuhkan jiwa yang tidak sesuai dengan fisiknya.

Jelas sangat berat sekali hidup sebagai bencong karena masyarakat pun kerap menistakan atau sekedar jadi bahan olok-olokan. Seperti yang kita ketahui bersama, para bencong/waria memiliki komunitas sendiri dan tentu ‘bahasa’ mereka sendiri. Berikut ini adalah beberapa istilah yang berasal dari komunitas mereka dan digunakan untuk percakapan sehari-hari. Tentu dimaksudkan agar anda dapat memahami ketika harus berkomunikasi dengan mereka hehehe :D

Akika = Aku, Begindang = Begitu, Belalang = Beli, Belenjong = Belanja, Beranak Dalam Kubur = Berak, Cacamarica = Cari, Cucok = Cocok, Cumi = Cium, Capcus = Pergi, Diana = Dia, Endaaaaaaaaaang = Enak, Eike = Aku, Ember = Emang, Gilingan = G1la, Hamidah = Hamil, Hima Layang = Hilang, Jali-Jali = Jalan-Jalan, Jayus = joke-garing

Jijay Markijay = Jijik, Kanua = Kamu, Kawilarang = kimpoi, Kesindaaaang = Kesini, Kemindang = Kemana, Kencana = Kencing, Kepelong = Kepala, Kesandro = Kesana, Krejong = Kerja, Lambreta = Lambat, Lapangan Bola = Lapar, Lekong = Laki-laki, Maharani = Mahal, Makarena = Makan, Maluku = Malu, Mandole = Mandi, Mataram = Mati, Mawar = Mau

Merekah = Marah, Metong = Mati, Minangan = Minum, Motorola = Motor, Mukadima = Muka, Mursida = Murah, Nanda = Nanti, Naspro = Nasi, Organ = Orang, Organ Tunggal = Orang Tua, Pere = Perempuan, Pertiwi = Perut, Piur = Pergi, Rambutan = Rambut, Sastra = Satu, Sekong = Sakit, Sepong = Siapa, Sirkuit = Sedikit, Soraya Perucha = Sakit Perut

Tinta = Tidak, Titi DJ = Hati-hati di jalan, EGPCC= emang gw pikirin cuih cuih, SDMB=sori dori mori bow, Akikah lapangan bola = aku lapar bo’ LUPUS = Lupain Pacar Utamakan Selingkuh, panasonic = panas, pecongan = pacaran

Ngomong-ngomong tentang bahasa bencong. Kata BENCONG itu dibentuk dari kata BANCI yang disisipi bunyi dan ditambah akhiran ONG. Huruf vokal pada suku kata pertama diganti dengan huruf E. Huruf vokal pada suku kata kedua diganti dengan ONG.

Misalnya: Makan – mekong, Sakit – sekong, Laki – lekong, Lesbi – lesbong, Mana – menong, pokoknya serba NONG. Ada juga waria/bences yang kemudian ngeganti tambahan ONG dengan ES sehingga bentuk katanya menjadi: Banci – bences, Laki – lekes

Ucapan Lebaran

Yup, 1 syawal sejatinya menjadi hari yang ditunggu oleh umat muslim saat ini. Setelah sebulan lamanya melakukan ibadah shaum, tentunya menginginkan kemenangan yang sejati. Lebaran dinanti, ucapan lebaran sebagai do’a pun sering mengalir dari mulut seorang muslim kepada muslim lainnya. Baik ucapan lebaran lewat sms yang dirangkai, bisa juga ucapan lebaran lewat berbagai bahasa dunia. So, inilah versi ucapan lebaran berbagai bahasa dunia (dari berbagai sumber).

Indonesia : Selamat Lebaran, Selamat Idul Fitri

Afghanistan : Kochnay Akhtar

Arab : Aid Mubarok

Bangladesh : Rojar Eid

Belanda : Eigendom Mubarak

Bosnia : Ramazanski Bajram

Bulgaria : Pritezhavani Mubarak

Chech : Vlastnictvi Mubarak

Malaysia : Salam Aidilfitri

Kurdishtan : Cejna Remezanê

Mesir : Ed Karim atau Eid Sahid

Perancis : Fete de l’aid

Persia Iran : Eid-e-Sayed Fitr

Polandia : Wlasnosia Mubarak

Portugis : Mubarak propriedade

Urdu India : Choti Eid

Yunani : Aneekoeen Moeemparak
Cina : Guoyou Mubalake

Denmark : Ejet Mubarak

Finladia : Omistama Mubarakiin

Inggris : Happy Eid El Fitr

Israel : Bebe’lanat Mawba’rak

Itali : Proprieta Mubarak

Jepang : Chuuko Mubaraku

Jerman : Besitz Mubarak

Korea : Junggo mubarakeu

Kroasia : Vlasnistvu Mubarak

Nigeria : Sallah

Rumania : Mubarak aflate in proprietatea

Rusia : Prinadlezhashchikh Mubarakj

Senegal : Korite

Spanyol : Mubarak, de propiedad

Swedia : Agda Mubarak

Turki : Ramazan Bayrami

Ucapan lebaran berbagai bahasa daerah di indonesia, bisa juga dilihat disini …

Banjar : Salamat Bahari raya

Jawa : Sugeng Riyadi

Padang : Salamaik Idul Fitri

Minangkabau: Salamaik ari rayo aidul fitri

Sunda : Wilujeng boboran siyam.

Semoga ucapan lebaran ini tulus diberikan kepada temen-temen lainnya sebagai do’a, dan menjadi alat silaturahmi yang menjadikan diri ini lebih baik dari sebelumnya. Dan menjelang 1 syawal, ucapan lebaran pun tulus mengalir dari diri ini kepada kawan-kawan smua, “SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI, MOHON MAAF LAHIR BATIN”.

Semoga Ucapan Lebaran dibawah ini bisa memberikan inspirasi buat sahabat blogger, untuk sekedar berbagi Ucapan Lebaran : (sumber : HP sendiri)

Andai jemari tak sempat berjabat, andai raga tak dpt bertatap,
seiring beduk yg menggema, seruan takbir yg berkumandang,
kuhaturkan salam menyambut hari raya idul fitri,
jika ada kata serta khilafku membekas lara mohon maaf lahir batin.
SELAMAT IDUL FITRI

Jika hati sejernih air jangan biarkan ia keruh
jika hati seputih awan jangan biarkan ia mendung
jika hati seindah bulan hiasi ia dengan IMAN
Minal aidin wal Faizin
Mohon Maaf lahir batin

Tiada pemberian terindah & perbuatan termulia
selain maaf dan saling memaafkan
“SELAMAT IDUL FITRI 1431H” Minal Aidin Wal Faizin.
Teriring salam dari dan “tuk keluarga”.

Tiada kata yang bisa menggetarkan hati selain takbir akbar,
Selamat meraih kemenangan, semoga kembali ke fitrah,
Taqobbalallahu minna wa minkum, Minal Aidin wal Faizin.

Ramadhan yg mulia akan b’lalu,
Idul Fitri yang agung kini tlah tiba. Maafkan lahir bathin,
Taqobbalallahu minna waminkum shiyamana wa shiyamakum.

Salah kata salah perbuatan,
MOhon kan maaf & kesilapan,
SELAMAT IDUL FITRI kawan.

Alamat tak sampai tujuan, dgn ini kusampaikan, Mohon maaf atas kekhilafan.

Ngaturaken wilujeng Idul Fitri 1431 H.
Nyuwun gunging pangapunten.
Mugi kito kanugrahan jatining fitrah saking gusti ingkang Maha Pemurah. Amin. ( Bahasa Jawa )

Mangan sate sak gulene, sego megono bumbu kemiri
kapan wae lebarane, sugeng riyoyo idul fitri
tumbar merico kecap asing
Nyuwun ngapuro lahir lan bati ( Bahasa Jawa )

Wilujeung boboran siam. Nyhunkeun hampura tina sadaya kalepatan sareng kakhilfan. Taqaballahu mina wa minkum minal aidzin wal fa idzin ( Bahasa Sunda )

Aturang titiang rahajeng Idul Fitri 1431 H, titiang nunas ampura lahir batin ( Bahasa Bali )

Horas, Selamat Idul Fitri 1431 H, molo adong pe na sala panghatai on dohot pangalaho nami, mangido ma’af ma hami, sian bagasan roha nami Pauk pauk hudali ma pago pago tarugi, Na tading taulahi, na sala ta pauli…. ( Bahasa Batak ).

Selamat Idul Fitri 1431 H Mani maafu lahir te bathin tomo bari-baria kesalahanku. ( Bahasa Buton ).

Selamat Idul Fitri 1431 H, mohon maaf lahir & batin atas samua kita pekesalahan. ( Bahasa Manado )

Salamaik Hari Rayo Idul Fitri 1431 H, Mohon Maaf Laia Jo Bathin Jiko Ado Salah ( Bahasa Padang ) Selamet idul fitri 1431 H tunas ampun lahir dan batin. ( Bahasa Sasak, Lombok ).

Semoga di hari yang fitri nanti, kita pun tidak hanya mempersiapkan SMS Ucapan Lebaran saja. Tapi, bisa instropeksi diri, sejauh mana puasa kita.

Tak banyak yang ambo katakan, ane pun gadah khilaf lan salah, Nyhunkeun hampura urang sadayana …… ( glekh, kata-kata yang aneh :D ).

Kamis, 09 September 2010

Emergency....

Hipoglikemia

1. Diagnosa : ( trias whipple )

* Kadar gula darah < 60 mg/dl

* Adanya gejala2 hipoglikemia : fase peningkatan hormin epinefrin ( berkeringat banyak, palpitasi, tremor, ketakutan, rasa lapar, mual). Fase selanjutnya (<20 mg/dl) bisa didapatkan gejala neurologik yaitu pusing, pandangan kabur, ketajaman mental turun, hilangnya keterampilan motorik yang halus, penurunan kesadaran, kejang klonus sampai koma.

* Gejala menghilang bila kada gula dinormalkan

2. Penatalaksanaan

* Pasien sadar :

- O2 3-4 L/mnt
- ivfd D10
- beri minum larutan gula 10-30 gram
- observasi dan monitor gula darah > 90 mg/dl
- hentikan OAD

* Pasien tidak sadar:

- O2 NRM 10-12L/mnt
- Ivfd D10
- Beri inj. D40 50-100 ml iv
- Observasi dan monitor gula darah 10 menit kemudian, biasanya pasien akan sadar penuh
- Hentikan OAD
- Bila tidak terdapat Dextrose, pada pasien dg riwayat pemberian insulin dapat diberikan Glukagon 1 ml im. Kontraindikasi bila hipoglikemia karena pemberian sulfenilurea ( glibenkamid, glikuidon, glimepirid dkk )

* Bila pasien tetap tidak sadar dg curiga komplikasi oedema cerebri :

- Inf manitol ( 1,5-2 gram/KgBB) setiap 6-8 jam

- Inj. Dexametason 10 mg bolus, dilanjutkan 2 mg setiap 6 jam
- Ivfd D10 diteruskan
- Observasi dan cari penyebab koma yang lain
- Konsul neuro

KAD ( Ketoasidosis Diabetik)

- Diagnosa

· Gejala :

ü KU lemah, bisa penurunan kesadaran

ü Polidipsi, poliuria

ü Anoreksia, mual, muntah, nyeri perut

ü Bisa terjadi ileus sekunder akibat hilangnya K+ karena diuresis osmotik

ü Urine banyak

ü Kulit kering

ü Keringat <<<

ü Kussmaul ( cepat, dalam ) karena asidosis metabolik

· Pemeriksaan Fisik :

ü Sianosis

ü Hipotermia/hipertermia. Hipertermia berarti tanda infeksi

ü Hiperkapneu, kussmaul

ü Takikardi, biasanya normotensi kecuali dehidrasi berat

ü Nafas bau aseton (buah)

ü Turgor turun tergantung beratnya dehidrasi

ü Hiporefleksi karena hipokalemi

ü Koma

ü Tanda2 lain akibat faktor pencetus

· Pemeriksaan laboratorium

ü Gula darah > 300 mg/dl

ü Peningkatan keton total >30 bisa sampai 30M/L (N=0,15). Benda2 keton utama yaitu betahidroksibutirat, asetoasetat, aceton

ü BGA: Asidosis metabolik dengan pH arteri < 7.3, HCO3< 15mEq/L,peningkatan pCO2

ü Elektrolit bervariasi. K+ turun, Na biasanya naik.

ü Osmolalitas <350 mOsm, N=275-295

Osmolalitas = 2[Na+K] + [GDR/18] + [UREUM/6]

ü BUN sekitar 20-30

ü Lekositosis

ü Amilase meningkat

- Penatalaksanaan

· Pengawasan ketat, KU jelek masuk HCU/ICU

· Fase I/Gawat :

ü REHIDRASI

NaCl 0,9% atau RL 2L loading dalam 2 jam pertama, lalu 80 tpm selama 4 jam, lalu 30-50 tpm selama 18 jam (4-6L/24jam)

ü INSULIN

4-8 U/jam sampai GDR 250 mg/dl atau reduksi minimal

ü Infus K (TIDAK BOLEH BOLUS)

§ Bila K+ < 3mEq/L, beri 75mEq/L

§ Bila K+ 3-3.5mEq/L, beri 50 mEq/L

§ Bila K+ 3.5 -4mEq/L, beri 25mEq/L

§ Masukkan dalam NaCl 500cc/24 jam

ü Infus Bicarbonat

§ Bila pH<7,0 atau bicarbonat < 12mEq/L

§ Berikan 44-132 mEq dalam 500cc NaCl 0.9%, 30-80 tpm

Pemberian Bicnat = [ 25 - HCO3 TERUKUR ] x BB x 0.4

ü Antibiotik dosis tinggi

· Batas fase I dan fase II sekitar GDR 250 mg/dl atau reduksi

· Fase II/maintenance:

ü Cairan maintenance

§ Nacl 0.9% atau D5 atau maltose 10% bergantian

§ Sebelum maltose, berikan insulin reguler 4U

ü Kalium

§ Perenteral bila K+ <4mEq

§ Peroral (air tomat/kaldu 1-2 gelas, 12 jam

ü Insulin reguler 4-6U/4-6jam sc

ü Makanan lunak karbohidrat komlek perasü

Koma Hiperosmolar Non Ketotik


- Diagnosis

· Klinis

§ Poliuri, polidipsi, penurunan BB, kelemahan, penurunan kesadaran

§ Dehidrasi berat, Hipotensi, Syok

§ Bisa disertai gejala neurologis, kejang.

§ Takikardi

§ Tanpa hiperventilasi, kussmaul (-)

§ Tanpa bau aseton

§ Kulit kering<<<

§ Urine>>>>

§ Sianosis minimal

· Laboratoris

§ Gula darah > 600 sampai 2000

§ Osmolaritas serum > 350 mOsm

Osmolalitas = 2[Na+K] + [GDR/18] + [UREUM/6]

§ Kadar bikarbonat tetap normal ( ± 20 mEq/L)

§ pH normal

§ Tidak terdapat peninggian benda2 keton

§ Biasanya Hipernatremia, azotemia, hiperkalemia

§ Defisit K+ setelah pemberian cairan dan insulin

§ Glukosuria tetapi tidak ketonuri

( tips praktis : utk bedain kad dg khonk, daripada nungguin hasil lab darah yang sudah pasti lemoooot + petugas lab yg terkenal PEMALAS, cek aja benda2 keton di urin, paling lama 15 menit. kalo mpe setengah jam lum jadi ,berarti setan pemalas lagi mampir ma mereka lagi )

§ Leukositosis

- Penatalaksanaan

§ Pengawasan ketat, masuk HCU/ICU

§ Pengobatan awal ( jam 0-12) dengan tujuan memperbaiki volume

a. Cairan

Ø NaCl 0.9% 1L/jam

Ø Ganti defisit Na 500mEq/4-6 jam

Ø Pantau elektrolit per jam

b. Kalium

Ø Jika K+ serum tinggi, muali pemberian KCl 20 mEq/jam setelah urine jelas

Ø Jika K+ serum normal atau rendah, segera beri KCl 20mEq /jam, kurangi 50% jika oliguria

Ø Pantau K+ per jam

c. Insulin

Ø Pemberian insulin reguler dosis rendah 4-8 U/jam sampai Gula Darah < 250 mg/dl

Ø Monitor gula darah/ jam

d. Antibiotik dosis tinggi

§ Pengobatan tingkat kedua (jam 12-24)

a. Jika tekanan darah stabil, produksi urine kuat, ganti cairan dengan NaCl 0,45% 250-500cc/jam

b. Jika gula darah <250mg/dl beri D5 pada cairan intravena

c. Ganti defisit air selama 12-24 jam ( 5=10 L)

d. Sesuaikan dosis KCl dengan serial serum K+

e. Turunkan dosis insulin 4-6 menit /4-6 jam

f. Pantau glukosa dan elektrolit tiap 4 jam

g. Makanan lunak karbohidrat komplek

§ Pengobatan tingkat ketiga ( hari ke2-14 ) : penambahan air, elektrolit Mg++ dan PO4

Penggunaan Dopamin

Dosis kecil :

· 2-5 µg/KgBB/menit

· Menstimulir vaskuler spesifik reseptor dopaminergik, terjadi vasodilatasi vaskuler di sphlanicus mesenterium dan ginjal

· Diberikan untuk pasien gagal ginjal

- Dosis sedang :

· 5-10 µg/KgBB/menit

· Menaikkan denyut jantung dan kontraktilitas otot jantung

· Untuk penderita syok kardiogenik

- Dosis Besar :

· 10-20 µg/KgBB/menit

· Melepaskan norepinefrin dari penyimpanannya dalam syaraf adrenergik sehingga timbul vasokonstriksi

· Untuk penderita sepsis

- Cara perhitungan dopamin:

1 ampul dopamin = 200 mg

dimasukkan dalam 500 cc NaCl atau D5 atau Martos

Berarti 1cc = [200/500]mg = 0.4 mg = 400 µg

dimana 1cc = 20 tpm makro

Misal, dosis 5 µg/KgBB/ menit, BB= 50 Kg

Berarti 5 x 50 = 250 µg/ menit

Jadi, [ 250/400 ] x 20 tpm = 12.5 tpm makro

- Cara perhitungan praktis dopamin:

· Untuk dopamin 200 mg

[ BB x dosis ] : 20 = tpm makro

· Untuk dopamin 400 mg

[ BB x dosis ] : 40 = tpm makro

Penentuan Hepatitis Virus Akut

Sekadar penyegar ….

- Batasan Klinik

· Dengan atau tanpa tanda2 klinik tanda2 gastrointestinal yang kemudian diikuti dengan gambaran lab yang khas, dapat disertai atau tanpa ikterus

· Didapatkan kenaikkan kadar SGOT, SGPT, bilirubin

- Batasan lab serologik

· Hepatitis B : HbsAg (+) dan atau IgM anti HBc (+)..ingat window period..

· Hepatitis A : IgM Anti HAV (+)

· Hepatitis C : IgM Anti HCV (+)

Koma Hepatikum / Enchepalopati Hepatik / Portosystemic Enchepalophati

- Gejala Klinis :

· Dibagi menjadi beberapa tingkat berdasarkan tingkat kesadaran, asteriksis dan gambaran EEG menjadi: prodormal, koma yang mengancam, stupor dan koma.

· Dapat ditemukan pada penyakit hati akut : hepatitis fulminan akut, hepatitis toksik, fatty liver gravidarum

· Pada penyakit hati kronik: sirosis

- Penatalaksanaan Umum

· Periksa lab darah cyto !

· Resusitasi ABCDE

- Penataksanaan Khusus

· Atasi faktor pencetus koma hepatikum :

Ø Karena perdarahan –> atasi perdarahan –> tranfusi

Ø Karena infeksi –> beri antibiotik

Ø Karena alkohol, sedatif, diet tinggi protein –> hentikan pemberiannya

Ø Karena gangguan elektrolit –> koreksi elektrolit

Ø Gangguan elektrolit karena pemberian diuretik –> stop diuretik

· Pengosongan usus dari bahan yang mengandung nitrogen:

Ø Stop pemberian obat yang mengandung nitrogen

Ø Dilakukan enema dan laksan –> laktulosa 10-30 ml, 3x/d

Ø Diet bebas protein pada yang akut. (maksimal 50 g/d pada yang kronik)

· Sterilisasi usus dengan Kanamicin oral

· Pertahankan keseimbangan kalori, cairan dan elektrolit

Hemoptoe


-Etiologi

* TB paru aktif atau yang telah selesai pengobatan
* Bronkiektasis
* Abses paru
* Ca Paru
* Bronkotis kronis
* Pneumonia
* Mitral stenosis
* dll

-Pemeriksaan penunjang

* Lab darah lengkap
* Ro thorax.

(di bawah ini ro thorax penderita hemoptoe karena bronkiektasis )

- Penatalaksanaan

* ABCDE
* Tenangkan penderita, beritahu agar jangan takut membatukkan darah yang ada pada saluran nafasnya
* Berbaring kearah posisi bagian paru yang sakit. Bila refleks batuk tidak adekuat, posisi trendelenberg.
* Monitoring airway, bila perlu suction, paling bagus pake bronkoskop
* Pemberian obat hemostatik bisa diberikan tapi masih kontroversial
* Obat penekan refleks batuk diberikan bila terdapat batuk yang berlebihan dan merangsang timbulnya perdarahan lebih banyak. Dapat diberikan codein sulfat 30-60mg/d dibagi 3-4 kali dosis
* Pertimbangkan tranfusi bila hematokrit turun dibawah 25-30% atau Hb di bawah 8 dan perdarahan masih berlangsung
* Diperlukan tindakan operasi dengan kriteria indikasi:

- Batuk darah lebih dari 600 cc/24 jam dan dalam pengamatan batuk darah tidak berhenti

- Batuk darah kurang dari 600 cc/24 jam tetapi lebih dari 250 cc/24 jam, Hb<10 dan batuk darah masih berlangsung

- Batuk darah kurang dari 600 cc/24 jam tetapi lebih dari 250 cc/24 jam, Hb>10 tetapi dalam pengamatan selama 48 jam perdarahan tidak berhenti.

* Penyebab kematian terbanyak adalah karena asfiksia. Awasi tanda2 asfiksia !

Trauma Testis dan Kulit Genital (terjemah bebas)




Meskipun testis relatif dilindungi oleh mobilitas skrotum, cremasteric refleks kontraksi otot, dan tangguh tunika fibrosa albuginea, cedera tumpul (biasanya akibat dari serangan, peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan olahraga, dan kecelakaan kendaraan bermotor) dapat mengakibatkan pecahnya tunika albuginea, memar, hematoma, dislokasi, atau torsi testis. Cedera testis hasil dari trauma tumpul di sekitar 75% kasus (McAninch et al, 1984; Cass dan Luxenberg, 1991). Luka tembus akibat senjata api, ledakan, dan luka-luka penyulaan mewakili sisanya

Sedangkan hanya 1,5% dari cedera testis tumpul melibatkan kedua gonad, sekitar 30% dari hasil trauma skrotum menembus bilateral cedera (Cass dan Luxenberg, 1988, 1991 [14] [15]). Sebagian besar trauma skrotum penetrasi (72% hingga 83%) berhubungan dengan cedera nongenitourinary termasuk paha, penis, perineum, uretra, atau femoralis kapal (Gomez et al, 1993; Cline et al, 1998). Dalam konflik militer kontemporer, luka genital rekening untuk persentase yang lebih besar urologic cedera karena senjata peledak kuat terlibat dan pengaruh pelindung body armor (Thompson et al, 1998).

Diagnosis

Pecah testis harus dipertimbangkan dalam semua kasus trauma tumpul skrotum. Kebanyakan pasien mengeluhkan rasa sakit skrotum indah dan mual. Pembengkakan dan ecchymosis adalah variabel, dan derajat hematoma tidak berhubungan dengan testis keparahan cedera; ketiadaan tidak sepenuhnya mengesampingkan testis pecah, dan luka memar tanpa fraktur dapat hadir dengan pendarahan yang signifikan. Skrotum pendarahan dan hematocele bersama dengan kelembutan untuk palpasi sering membatasi pemeriksaan fisik lengkap. Seiring cedera uretra harus dicurigai dan dievaluasi ketika mengungkapkan pemeriksaan darah di meatus atau jika mekanisme cedera atau hematuria menunjukkan kemungkinan. Mandat luka tembus pemeriksaan hati-hati struktur sekitarnya, terutama pembuluh femoralis.

USG dapat membantu untuk menilai integritas dan vascularity dari testis. Ultrasonography cepat, mudah tersedia, dan non-invasif. Karena mungkin sonografi tergantung pada operator, false-positif dan negatif palsu studi berkisar antara 56% hingga 94% (Fournier et al, 1989; Corrales et al, 1993; Herbener, 1996; Dreitlein et al, 2001). Temuan USG testis sugestif dari fraktur meliputi inhomogeneity dari parenkim testis tekstur dan gangguan dari tunika albuginea (Micallef et al, 2001) (Gambar 83-3). Normal atau samar studi USG seharusnya tidak menunda pembedahan eksplorasi ketika temuan pemeriksaan fisik sugestif dari kerusakan testis; diagnosis sering dibuat dalam ruang operasi. Meskipun Magnetic Resonance Imaging testis dapat secara efektif menunjukkan integritas, yang digunakan secara luas bukanlah norma karena biaya, ketersediaan terbatas, dan potensi keterlambatan dalam bedah definitif perawatan pasien (Serra et al, 1998; Muglia et al, 2002).


"trauma testis"

Gambar pemeriksaan USG menunjukkan daerah hypoechoic intratesticular testis pecah konsisten dengan ditopang oleh trauma tumpul. Skrotum eksplorasi mengungkapkan hematocele besar dan terbuka tubulus seminiferus.

Diferensial diagnosis fraktur meliputi testis hematocele tanpa pecah, torsi testis atau tambahan, reaktif hidrokel, hematom dari epididimis atau spermatika tali, dan intratesticular hematom. Sebuah nonpalpable testis dalam trauma pasien harus meningkatkan kemungkinan dislokasi di luar skrotum. Entitas ini biasanya terjadi setelah kecelakaan sepeda motor, di mana kekuatan-kekuatan ekstrem di mengusir skrotum testis ke jaringan sekitarnya, seperti kantong inguinalis superfisialis (50%) atau ke kemaluan, penis, panggul, perut, atau lokasi perineum (Schwartz dan Faerber, 1994 ; Bromberg, 2003). Bilateral dislokasi setelah trauma telah dilaporkan (Bromberg et al, 2003; O’Brien et al, 2004). Manual atau pengurangan operasi testis yang dipindahkan ditunjukkan. Akhirnya, sekitar 5% dari tali spermatika torsions diyakini dipicu oleh trauma; torsi harus dipertimbangkan dalam semua kasus yang signifikan nyeri skrotum tanpa tanda-tanda atau gejala trauma skrotum besar (Elsaharty et al, 1984; Manson, 1989; Lrhorfi et al , 2002).

Manajemen

Awal eksplorasi dan perbaikan cedera testis dikaitkan dengan peningkatan testis penyelamatan, pemulihan dan mengurangi kecacatan, lebih cepat kembali ke kegiatan normal, dan pelestarian kesuburan dan fungsi hormonal (Kukadia et al, 1996). Skrotum cedera ringan tanpa kerusakan testis dapat dikelola dengan es, elevasi, analgesik, dan irigasi dan penutupan dalam beberapa keadaan.

Tujuan bedah eksplorasi dan perbaikan adalah testis penyelamatan, pencegahan infeksi, mengontrol perdarahan, dan mengurangi masa pemulihan. Insisi skrotum adalah lebih baik dalam banyak kasus. Albuginea tunika harus ditutup dengan jahitan diserap kecil setelah penghapusan nekrotik dan diekstrusi tubulus seminiferus. Bahkan kerusakan kecil pada tunika albuginea harus ditutup, karena progresif pembengkakan dan tekanan intratesticular dapat terus mengusir tubulus seminiferus. Setiap upaya untuk menyelamatkan testis harus dilakukan; hilangnya jaringan kapsul mungkin memerlukan penghapusan parenchyma tambahan untuk memungkinkan penutupan tunika yang tersisa albuginea (Gambar 83-4). Intratesticular signifikan hematoma harus dieksplorasi dan ditiriskan bahkan dalam ketiadaan testis pecah untuk mencegah tekanan progresif nekrosis dan atrofi, tertunda eksplorasi (40%), dan orchiectomy (15%) (Cass dan Luxenberg, 1988). Hematoceles signifikan juga harus dieksplorasi, terlepas dari studi pencitraan, karena sampai 80% adalah karena testis pecah (Vaccaro et al, 1986).


"trauma testis"

Gambar A, débrided tubulus seminiferus. B, Tunica albuginea direkonstruksi. (Photo courtesy of Dr Jack McAninch.)

Penetrasi skrotum pembedahan cedera harus dieksplorasi untuk memeriksa untuk vaskular dan vasal cedera. Vas deferens terluka dalam 7% sampai 9% dari skrotum luka tembak (Gomez et al, 1993; Brandes, et al, 1995). Vas yang terluka harus nonabsorbable diligasi dengan jahitan dan menunda rekonstruksi dilakukan jika diperlukan. Kira-kira 30% dari luka tembak melukai kedua testis; mempertimbangkan eksplorasi testis kontralateral, tergantung pada temuan pemeriksaan fisik dan lintasan peluru.

Hasil dan Komplikasi

Pengelolaan Nonoperative testis pecah seringkali rumit oleh infeksi, atrofi, nekrosis, dan orchiectomy tertunda. Menyelamatkan testis tarif melebihi 90% dengan eksplorasi dan perbaikan dalam waktu 3 hari dari cedera (Del Villar et al, 1973; Schuster, 1982; Fournier et al, 1989; Cass dan Luxenberg, 1991), tiga kali lipat dibandingkan dengan tingkat orchiectomy untuk delapan kali lipat lebih tinggi dengan pengelolaan konservatif dan menunda pembedahan (Cass dan Luxenberg, 1991). Menyelamatkan testis tingkat dengan pengelolaan konservatif serendah 33%, dengan tingkat orchiectomy tertunda antara 21% dan 55% (Schuster, 1982; Cass dan Luxenberg, 1991; McAleer dan Kaplan, 1995). Sekitar 45% dari pasien awalnya dikelola secara konservatif pada akhirnya akan menjalani pembedahan eksplorasi untuk rasa sakit, infeksi, dan gigih hematom (Del Villar et al, 1973; Cass dan Luxenberg, 1991). Pemulihan dan waktu kembali ke kegiatan normal secara signifikan berkurang setelah pembedahan awal perbaikan.

Tidak seperti tumpul testis pecah, untuk menyelamatkan tingkat yang tinggi, trauma testis penetrasi dikaitkan dengan menyelamatkan gonad hanya 32% hingga 65% kasus (Bickel et al, 1990; Gomez et al, 1993; Brandes et al, 1995; Cline et al, 1998). Serupa nonsalvage dan tingkat orchiectomy telah dilaporkan dengan luka tembus dalam serangkaian konflik militer baru-baru ini (Hudolin dan Hudolin, 2003). Mayoritas pasien bedah telah memadai pelestarian fungsi hormonal dan kesuburan (Kukadia et al, 1996). Produksi sperma telah didokumentasikan dalam pria dengan tepat diperbaiki bilateral testis pecah dan bilateral luka tembus (Pohl et al, 1968; Brandes, et al, 1995).

Urolog dapat berkonsultasi untuk pendapat dan bimbingan yang berkaitan dengan anak laki-laki dengan testis menyendiri bermain olahraga kontak. Untungnya, cedera testis sangat jarang terjadi pada anak laki-laki yang terlibat dalam kontak perorangan atau tim olahraga dan kegiatan rekreasi (McAleer et al, 2002; Wan 2003a, 2003b [90] [91]). Orangtua harus tepat menasihati dan perangkat cangkir pelindung dianjurkan. American Academy of Pediatrics Committee on Sports Medicine and Fitness (2001) merekomendasikan bahwa banyak faktor yang harus dipertimbangkan mengenai apakah akan memperbolehkan anak yang soliter testis untuk bermain olahraga; rekomendasi mereka adalah seorang yang tidak memenuhi syarat ya dalam keadaan ini.

Kulit genital Rugi

Etiologi

Gangrene fasiitis polymicrobial akibat infeksi di area genital, atau Fournier’s gangren, adalah yang paling umum yang menyebabkan hilangnya luas kulit kelamin (McAninch et al, 1984). Kerugian iatrogenik, yang disebabkan oleh keharusan untuk akut nekrotik débridement bahu dari kulit kelamin ketika pasien terlihat awalnya.

Kulit penis kehilangan traksi dapat disebabkan oleh perangkat mekanis, seperti mesin pertanian atau industri, atau oleh alat pengisap, seperti penyedot debu. Karena jaringan penis yang longgar areolar jaringan, sering sobek bebas tanpa kerusakan struktur yang mendasari. Kulit skrotum kerugian yang signifikan akibat dari trauma penetrasi biasa.

Penis luka bakar, meskipun jarang, sering penuh ketebalan karena kulit penis begitu tipis (Horton, 1990). Konstriksi band ditempatkan pada penis jarang dapat mengakibatkan kerugian kulit signifikan, meskipun cedera yang lebih umum melibatkan nekrosis tekanan langsung di bawah band, yang biasanya menyembuhkan baik dengan penghapusan perangkat sendirian.

Diagnosis dan Initial Manajemen

Meskipun kedua selulitis dan Fournier’s gangren yang umumnya terkait dengan kelamin signifikan edema dan eritema, kulit iskemia adalah ciri khas Fournier’s gangren. USG skrotum (Kane et al, 1996) dan computed tomography (CT) dapat mengungkapkan subkutan udara, indikator yang bermanfaat fasiitis infeksi (Gambar 83-5).


"trauma testis"

Gambar 83-5 A, Large erythematous skrotum dengan nekrosis sentral fasiitis sugestif dari infeksi. B, CT subkutan menunjukkan udara di skrotum sekunder untuk Fournier’s gangren.

Dalam kasus Fournier’s gangren, beberapa débridements diperlukan selama beberapa minggu sampai infeksi aktif dikontrol. Kulit signifikan kerugian harus diperlakukan dengan basah-untuk-kering saus sampai cakupan utama direncanakan. Inspeksi setidaknya setiap hari oleh tim bedah merupakan suatu keharusan. Kencing suprapubik pengalihan harus benar-benar dipertimbangkan untuk luas luka cedera untuk menyederhanakan perawatan dan untuk mencegah komplikasi uretra yang berhubungan dengan kateterisasi berkepanjangan. Terapi oksigen hiperbarik telah menganjurkan ukuran sebagai ajuvan untuk mempromosikan penyembuhan luka.

Bakar genital sebagian besar diperlakukan seperti luka bakar lainnya, dengan reseksi dini luka bakar eschar dan cakupan dengan ketebalan kulit split-grafts bila memungkinkan. Parsial-ketebalan kulit kelamin kerugian atau luka bakar dapat diobati dengan krim sulfadiazin perak.

Penis Rekonstruksi

Dalam disunat dipilih pasien, mobilisasi kulup berlebihan dapat mengizinkan penutupan primer tengah untuk kulit penis distal badan (Horton, 1990). Skrotum flap rotasi dapat digunakan untuk lebih proksimal cacat jika kehilangan kulit terbatas, tapi rambut-sifat bantalan kulit skrotum risiko hasil kosmetik yang tidak dapat diterima. Lokal flaps, seperti dari perut dan paha, juga dapat digunakan tetapi lebih rendah cosmetically untuk membagi-ketebalan kulit cangkokan-cangkokan. Cakupan avulsed kulit dengan kulit harus dihindari karena sering menjadi nekrotik.

Thick (0,010-ke 0,015 inci), nonmeshed, split-ketebalan kulit grafts McAninch et al, 1984) lebih disukai untuk rekonstruksi penis luas. Meshed grafts dapat digunakan tetapi memiliki kecenderungan ke arah contracture dan cosmetically kurang dapat diterima daripada grafts unmeshed. Grafts biasanya dipanen dari anterior paha dengan dermatom pneumatik. Jika grafts harus digunakan, perawatan harus diambil untuk menghilangkan kulit yang tersisa setelah subcoronal débridement bahu. Obstruksi limfatik distal ini kulup, jika tidak dipotong, akan mengakibatkan sirkumferensial lymphedema. Kulit cangkokan-cangkokan diletakkan di batang penis tidak pernah kembali normal, sensasi (Horton, 1990), walaupun fungsi seksual sering diawetkan utuh karena sensasi pada kulit kelenjar.

Skrotum Rekonstruksi

Kehilangan kulit skrotum cacat hingga 50% sering dapat ditutup secara langsung. Untuk cedera ekstensif, testis mungkin ditempatkan dalam kantung paha atau diolah dengan dressing basah sampai beberapa minggu sampai rekonstruksi (Cummings dan Boullier, 2000; Gomes et al, 2001). Pertama, flap kulit lokal harus digunakan untuk menutup sebanyak cacat jaringan mungkin. Split-ketebalan Meshed cangkokan-cangkokan kulit yang kemudian dipekerjakan untuk skrotum rekonstruksi. Selain memberikan hasil kosmetik yang sangat baik, eksudat meshing memungkinkan untuk melepaskan diri dari celah, sehingga meningkatkan cangkok ambil. The spermatika tali yang dijahit bersama sebelum mencangkok untuk mencegah terpecah dua belah neoscrotum. The neoscrotum mungkin pada awalnya muncul wajar ketat, tapi setelah 6 sampai 12 bulan, testis berfungsi sebagai jaringan alam dan akhirnya menempati expanders yang lebih alami, tergantung posisi. Lipatan paha dapat digunakan untuk merekonstruksi skrotum ketika testis telah dikuburkan di paha setelah skrotum traumatis atau operasi penghapusan (Morey dan McAninch, 1999). Fibrin sealant telah terbukti bermanfaat sebagai lem jaringan untuk mempromosikan penyembuhan dan mengurangi kelamin drainase selama rekonstruksi kasus yang rumit (DeCastro dan Morey, 2002).

Januari 8, 2010 - Ditulis oleh becks | urologi | bedah urologi, testis, trauma testis, urobaya, urologi, urologi fk ugm, urologi fk ui, urologi fk unair, urologi fk unpad, urologi fkugm, urologi fkui, urology

10 Penyebab Nyeri Testis yang Tak Boleh Diabaikan

Nyeri pada testis mungkin diabaikan oleh sebagian pria karena dianggap bisa hilang dan sembuh dengan sendirinya. Tapi ada beberapa nyeri testis yang tidak boleh diabaikan karena bisa pertanda penyakit yang serius.

Dilansir dari HowStuffWorks, Senin (30/8/2010), berikut 10 penyebab nyeri testis yang tidak bisa dianggap enteng:

1. Testis pecah
Penyebab utama nyeri pada testis adalah pecahnya testis, terutama pada selaput pelindung yang mengelilingi testis yang dikenal sebagai albuginea tunika.

Testis pecah disebabkan oleh pecahnya membran yang menyebabkan darah bocor ke dalam skrotum. Hal ini biasanya disebabkan oleh cedera olahraga, kecelakaan atau benturan-benturan keras pada testis.

2. Batu ginjal
Nyeri pada testis juga dapat disebabkan karena orang mengalami batu ginjal. Meski rasa nyeri tidak berasal dari testis, tapi penderita dapat merasakan sakit seperti itu di bagian bawah.

3. Orkitis
Orkitis merupakan peradangan pada testis yang umumnya disebabkan oleh beberapa bakteri atau virus, seperti gondok, brucellosis Dan PMS tertentu. Penderita orkitis biasanya akan mengalami demam, darah pada air mani dan peningkatan rasa sakit pada penis atau testis yang terjadi saat bergerak.

Orang yang mengalami orkitis harus segera mencari pengobatan dokter. Sayangnya, orkitis yang disebabkan oleh gondok (virus penyebab yang paling umum) tidak dapat diobati dan dapat menyebabkan kemandulan.

4. Spermatokel
Nyeri di testis juga bisa disebabkan oleh kista yang tumbuh di epididimis (tabung melingkar yang terletak di belakang setiap testis). Kista ini jinak dan mulai keluar sebagai akumulasi sel-sel sperma. Sering kali, kista sangat kecil dan tidak menimbulkan masalah. Namun kadang-kadang, kista tumbuh dengan ukuran beberapa sentimeter. It's raining Suami Titik, pria mungkin merasa berat di testis, tidak nyaman atau bahkan rasa sakit.

5. Varikokel (Varikokel)
Varikokel merupakan varises yang terjadi pada testis. Penderita varikokel akan merasa ada cacing di testisnya ketika berdiri, tetapi akan hilang ketika duduk.

Kondisi ini adalah pembesaran pembuluh darah di skrotum yang membawa darah dengan sedikit oksigen kembali ke jantung. Bila katup dalam pembuluh darah tidak berfungsi baik, maka darah akan berkumpul di tempat-tempat yang tidak seharusnya.

6. Epididimitis
Epididimis adalah sebuah tabung melingkar yang terletak di belakang setiap testis. Jika terjadi peradangan disebut epididimitis.

Bila diluruskan, panjangnya bisa mencapai sekitar 6 m. Ini merupakan sistem penyimpanan dan pengiriman untuk sperma. Panjang tabung tidak hanya untuk menyimpan sperma, tetapi juga memberi waktu untuk sperma menjadi dewasa.

Penyebab paling umum adalah infeksi bakteri. Bakteri tidak mencapai epididimis melalui darah, tetapi bakteri biasanya masuk melalui uretra. Bakteri bisa berasal dua sumber, yaitu PMS seperti gonore (Kencing Nanah) dan klamidia atau berasal dari coliform (bakteri yang hidup di usus).

Ketika terjadi peradangan testis biasanya sedikit bengkak dan merah. Kondisi ini bisa sangat menyakitkan, terutama saat ejakulasi atau bahkan buang air besar.

7. Hematokel
Hematokel merupakan penumpukan darah pada rongga tubuh. Hal ini biasanya terjadi karena adanya pukulan langsung atau benturan keras pada testis, yang mengenai lapisan pelindung dan menyebabkan darah mengumpulkan pada lapisan tersebut. Hematokel hanya dapat disembuhkan dengan beristirahat dan bersantai, namun untuk keadaan yang parah mungkin memerlukan pembedahan.

8. Torsi testis
Torsi testis merupakan suatu keadaan yang mana saluran spermatika terpuntir sehingga terjadi gangguan dalam mendapatkan alirasn darah ke testis. Ini merupakan keadaan darurat dan jika tidak segera mencari pertolongan, pria bisa kehilangan testisnya.

9. Kanker testis
10 persen penderita kanker testis mengalami gejala yang cukup menyakitkan, testis terasa tidak nyaman dan berat, bahkan terlihat lebih besar dan bengkak.

10. Hernia inguinalis
Meskipun hernia cukup umum di kalangan pria, tapi banyak orang yang tidak benar-benar mengetahui apa itu hernia. Hernia bisa terjadi di semua bagian dari tubuh, tetapi umumnya ini terjadi di bagian jaringan lemak atau usus, seringkali di dinding perut.

Jika testis terasa sakit, ini merupakan pertanda orang menderita hernia inguinalis tidak langsung, yang terjadi di dekat lapisan paha. Mengapa testis sakit? Karena hernia mengambil rute yang sama dengan testis yang terjadi pada saat tubuh masih berbentuk janin.

FAKTA TENTANG OKSIGEN

Ruangan tertutup seluas 3 meter persegi hanya menyuplai oksigen untuk orang dewasa selama 5 jam.

•Sekitar 70% massa tubuh manusia adalah air, termasuk cairan tubuh seperti darah, air liur, urin, dan sel seperti tulang, otot, dan daging.
Seseorang dengan berat 40 kg, mengandung sekitar 28 liter air.

•Manusia normal dalam kondisi dan lingkungan normal membutuhkan saekitar 300cc oksigen saehari (24 jam) atau saekitar 0.5 cc setiap menit.

•Lahan seluas 1.600 meter persegi, dengan 16 pohon berdiameter 10 cm mampu menyuplai oksigen sebesar 14.000 liter/ orang. Setiap, 1 ha daun-daun hijau dapat menyerap karbon dioksida dari 200 orang dalam waktu yang sama.

•Ruangan tertutup seluas 3 meter persegi hanya menyuplai oksigen untuk orang dewasa selama 5 jam.

•Dalam ikatan molekul air (H2O), atom hydrogen dan atom oksigen berjarak 0.18 nanometer ( satu nano + sepermiliar ).

•Mengapa minum es terasa lebih segar ? Karena air es memiliki kandungan oksigen tinggi. Semakin tinggi suhu, kelarutan oksigen dalam air semakin rendah. Pada suhu 0 C, kelarutan oksigen dalam 100 gram air adalah 6.945 mg (69,45 ppm). Pada suhu 100 C, tidak ada lagi oksigen yang terlarut dalam air.

•Hemoglobin akan mengikat oksigen pada derajat keasaman (pH) 7,4. Bila pH darah turun maka hemoglobin mulai melepaskan oksigen untuk menetralisasi.

•Kadar oksigen di udara sebetulnya tidak berubah menurut ketinggian. Yang berubah adalah ketebalan atau kepadatan oksigen. Meski sangat ringan, oksigen tetap mempunyai berat sehingga lapisan oksigen di bawah akan mendapatkan tekanan dari bagian atas. Dengan begitu, kerapatan oksigen di daerah permukaan laut laut lebih tinggi dibandingkan di atas pegunungan. Di ketinggian 6.000 meter dari atas permukaan laut, tekanan udaranya hanya setengah dari permukaan laut. Jadi, walau kadar oksigen di udara tetap sama, jumlah molekul yang bisa dihirup pada satu kali tarikan napas berkurang setengahnya.

sumber : majalah human

Kontraksi & Persalinan : Kapan Saatnya Melahirkan Bayi

HIS

His (Kontraksi) adalah serangkaian kontraksi rahim yang teratur, yang secara bertahap akan mendorong janin melalui serviks (rahim bagian bawah) dan vagina (jalan lahir), sehingga janin keluar dari rahim ibu.

Kontraksi menyebabkan serviks membuka secara bertahap (mengalami dilatasi), menipis dan tertarik sampai hampir menyatu dengan rahim.
Perubahan ini memungkinkan janin bisa melewati jalan lahir.

Pembukaan serviks

His biasanya mulai dirasakan dalam waktu 2 minggu (sebelum atau sesudah) tanggal perkiraan persalinan.

Penyebab yang pasti dari mulai timbulnya his tidak diketahui. Mungkin karena pengaruh dari oksitosin (hormon yang dilepaskan oleh kelenjar hipofisa dan menyebabkan kontraksi rahim selama persalinan).

Persalinan biasanya berlangsung selama tidak lebih dari 12-14 jam (pada kehamilan pertama) dan pada kehamilan berikutnya cenderung lebih singkat (6-8 jam).

Show (sejumlah kecil darah yang bercampur dengan lendir dari serviks) biasanya merupakan petunjuk bahwa persalinan segera dimulai; tetapi show bisa keluar 72 jam sebelum kontraksi dimulai.

Kadang selaput ketuban pecah sebelum persalinan dimulai dan cairan ketuban mengalir melalui serviks dan vagina. Jika selaput ketuban pecah, segera hubungi dokter atau bidan.

Sekitar 80-90% wanita yang selaput ketubannya pecah berlanjut menjadi persalinan spontan dalam waktu 24 jam. Jika setelah lewat 24 jam persalinan belum juga dimulai dan keadaan bayinya baik, biasanya dilakukan induksi persalinan untuk mengurangi resiko infeksi akibat masuknya bakteri dari vagina ke dalam rahim. Infeksi bisa menyerang ibu maupun bayinya.
Untuk menginduksi persalinan biasanya digunakan oksitosin atau obat yang serupa.

Tanda-tanda yang menunjukkan bahwa saat persalinan semakin mendekat

Tanda
Perasaan seolah-olah bayi telah turun ke bawah

Artinya
Lightening, yaitu turunnya bayi. Kepala bayi telah masuk ke dalam panggul ibu

Kapan terjadi
Mulai dari beberapa minggu sampai beberapajam sebelum persalinan dimulai

Tanda
Keluar cairan dari vagina (jernih, berwarna pink atau sedikit mengandung darah)

Artinya
Show, yaitu lendir kental yang tertimbun di serviks selama kehamilan. Ketika serviks mulai berdilatasi, lendir ini terdorong ke dalam vagina

Kapan terjadi
Beberapa hari sebelum persalinan dimulai atau pada awal persalinan

Tanda
Keluar cairan encer yang memancar atau mengucur dari vagina

Artinya
Selaput ketuban pecah, yaitu pecahnya kantung berisi cairan yg mengelilingi bayi selama dalam kandungan

Kapan terjadi
Mulai dari beberapa jam sebelum persalinan dimulai sampai setiap saat selama persalinan

Tanda
Pola kram yg teratur, yg mungkin dirasakan sebagai nyeri punggung atau kram menstruasi

Artinya
Kontraksi, yaitu mengkerut & mengendurnya rahim. Semakin dekat saat persalinan, kontraksi ini semakin kuat & bisa menyebabkan nyeri karena serviks membuka & bayi bergerak di sepanjang jalan lahir

Kapan terjadi
Pada awal persalinan


Perbedaan antara his sejati dan his palsu

Sebelum terjadinya his sejati, seorang calon ibu bisa merasakan his palsu atau kontrksi rahim yang tidak teratur. His ini disebut kontraksi Braxton Hicks.
Ini merupakan hal yang normal dan mungkin lebih sering muncul pada sore hari.

Mungkin sulit untuk membedakan his sejati dari his palsu. Biasanya his palsu tidak sesering dan tidak sekuat his asli. Kadang satu-satunya cara untuk mengetahui perbedaan antara his sejati dan his palsu adalah melakukan pemeriksaan dalam. Pada pemeriksaan dalam bisa diketahui adanya perubahan pada serviks yang menandakan dimulainya proses persalinan.

Perbedaan antara his palsu dan his sejati

Jenis perubahan
Karakteristik kontraksi

His palsu
Tidak teratur & tidak semakin sering (disebut kontraksi Braxton Hicks)

His sejati
Timbul secara teratur dan semakin sering, berlangsung selama 30-70 detik

Jenis perubahan
Pengaruh gerakan tubuh

His palsu
Jika ibu berjalan atau beristirahat atau jika posisi tubuh ibu berubah, kontraksi akan menghilang/berhenti

His sejati
Meskipun posisi/gerakan ibu berubah, kontraksi tetap dirasakan

Jenis perubahan
Kekuatan kontraksi

His palsu
Biasanya lemah & tidak semakin kuat (mungkin menjadi kuat lalu melemah) Kontraksinya semakin kuat

His sejati
Nyeri karena kontraksi Biasanya hanya dirasakan di tubuh bagian depan Biasanya berawal di punggung dan menjalar ke depan

Pemeriksaan yang secara rutin dilakukan terhadap wanita hamil yang sedang memasuki proses persalinan adalah:
- Berat badan
- Tekanan darah
- Denyut nadi dan laju pernafasan
- Analisa air kemih dan darah
- Pemeriksaan perut untuk memperkirakan besar, posisi dan letak janin
- Denyut jantung bayi
- Pemeriksaan dalam untuk mengetahui besarnya pembukaan atau keutuhan selaput ketuban.
Cairan ketuban yang berwarna kehijauan, penyebabnya adalah tinja janin yang pertama (mekonium) dan merupakan pertanda bahwa janin dalam keadaan gawat. Pengeluaran mekonium oleh janin biasanya terjadi hanya jika janin berada dalam keadaan gawat atau janin berada dalam letak bokong.

Letak dan posisi janin akan mempengaruhi proses persalinan. Letak kepala merupakan letak yang terbaik untuk persalinan yang aman.
Selama 1-2 minggu terakhir, sebagian besar janin akan berputar sehingga kepalanya terletak di bawah.
Letak bokong dan letak bahu merupakan penyulit dalam persalinan. Persalinan akan berlangsung lebih mudah jika bayi berada dalam letak kepala dengan wajah yang menghadap ke punggung ibu.

Selama proses persalinan, untuk mencegah dehidrasi biasanya cairan diberikan melalui infus. Selain itu, infus juga bisa digunakan untuk memberikan obat.
Pemberian cairan melalui infus memungkinkan ibu untuk tidak makan dan minum selama persalinan sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya muntah dan terhirupnya muntahan. Menghirup muntahan bisa menyebabkan sindroma Mendelson (peradangan paru-paru).
Untuk menetralisir asam lambung, antasid biasanya diberikan pada saat masuk rumah sakit dan selanjutnya setiap 3 jam. Antasid bisa mengurangi resiko kerusakan paru-paru akibat terhirupnya muntahan.

Tahapan persalinan:

A. Tahap I : mulai dari awal his sampai pembukaan lengkap (sekitar 10 cm)

# Fase awal (fase laten)
- Kontraksi semakin kuat dan teratur
- Rasa nyeri masih bersifat minimal
- Serviks menipis dan membuka sampai sekitar 4 cm
- Fase ini berlangsung selama 8,5 jam (pada kehamilan pertama) dan 5 jam (pada kehamilan selanjutnya)

# Fase aktif
- Serviks membukan sampai 10 cm
- Bagian terendah bayi (biasanya kepala) mulai turun ke dalam panggul ibu
- Ibu mulai merasakan desakan untuk mengedan
- Fase ini berlangsung sekitar 5 jam (pada kehamilan pertama) dan 2 jam (pada kehamilan berikutnya)

B. Tahap II : mulai dari pembukaan lengkap sampai bayi keluar dari rahim ibu.
Berlangsung selama 60 menit (pada kehamilan pertama) dan 15-30 menit (pada kehamilan berikutnya).

C. Tahap III : mulai dari kelahiran bayi sampai pengeluaran plasenta (ari-ari). Biasanya hanya berlangsung selama beberapa menit.

Selama tahap I, ibu dilarang mengedan karena mengedan sebelum pembukaan lengkap akan menghabiskan tenaga dan bisa menyebabkan robekan pada serviks. Denyut jantung ibu dan bayi diperiksa setiap 15 menit.

Jika denyut jantung bayi terlalu cepat atau terlalu lambat, maka dipertimbangkan untuk melahirkan bayi melalui operasi sesar atau dengan bantuan forseps atau tindakan korektif lainnya (misalnya ibu disuruh berbaring miring ke kiri, menambah jumlah cairan infus atau memberikan oksigen melalui selang hidung).

Selama tahap II, ibu diharuskan mengedan setiap merasakan kontraksi agar bayi terdorong ke vagina.
Pemantauan denyut jantung bayi dilakukan setiap 3 menit.


Persalinan spontan

Teknik persalinan spontan yang paling terkenal adalah metoda Lamaze.
Teknik lainnya adalah metoda Leboyer, yang terdiri dari melahirkan di ruang gelap dan merendam bayi dalam air hangat segera setelah dilahirkan.

Pada persalinan spontan, untuk mengontrol nyeri selama persalinan digunakan teknik relaksasi dan pernafasan.

Untuk mempelajari teknik ini, calon ibu dan suaminya bisa mengikuti latihan di rumah sakit maupun klinik bersalin.

Pada teknik relaksasi, ibu secara sadar menegangkan sebagian tubuhnya kemudian mengendurkannya. Teknik ini membantu ibu mengendurkan seluruh tubuhnya ketika rahim berkontraksi dan ketika rahim tidak berkontraksi.

Beberapa jenis pernafasan bisa membantu ibu dalam menghadapi persalinan tahap I (sebelum diperbolehkan mengedan):

# Menarik nafas dalam (untuk membantu ibu relaks), dilakukan pada awal dan akhir kontraksi
# Menarik nafas dangkal dan cepat di dada bagian atas, dilakukan pada saat kontraksi mencapai puncaknya
# Menarik nafas pendek dan cepat diikuti dengan menghembuskan nafas melalui mulut, dilakukan untuk menahan keinginan untuk mengedan (sebelum terjadi pembukaan lengkap).

Pada stadium II, ibu mulai boleh mengedan dan diselingi dengan menarik nafas cepat dan pendek.

Selama hamil, calon ibu dan pasangannya sebaiknya melakukan latihan teknik relaksasi dan pernafasan secara rutin.

Selama persalinan berlangsung, sang suami bisa membantu calon ibu dengan mengingatkan apa yang seharusnya dilakukan pada setiap tahapan persalinan dan menenangkannya jika terlihat tegang. Pemijatan bisa membantu mengurangi ketegangan pada calon ibu.


Menghilangkan nyeri selama persalinan

Obat untuk menghilangkan nyeri terbagi ke dalam 2 kelompok, yaitu anlgetik dan anestesi.
Analgetik adalah obat pereda nyeri tanpa disertai hilangnya perasaan secara total. Seseorang yang mengkonsumsi analgetik tetap berada dalam keadaan sadar. Analgetik tidak selalu menghilangkan seluruh rasa nyeri, tetapi selalu meringankan rasa nyeri.
Anestesi adalah hilangnya rasa. Beberapa jenis anestesi menyebabkan hilangnya kesadaran, sedangkan jenis yang lainnya hanya menghilangkan nyeri dari bagian tubuh tertentu dan pemakainya tetap sadar.

Tidak semua wanita yang akan menjalani memerlukan obat pereda nyeri dan tidak semua rumah sakit menawarkan semua jenis obat pereda nyeri.

1. Analgetik sistemik
Analgetik sistemik seringkali diberikan dalam bentuk obat suntik yang disuntikkan melalui otot (intramuskuler maupun pembuluh darah (intravena). Obat ini meredakan nyeri tanpa menyebabkan hilangnya kesadaran.
Analgetik sistemik bekerja pada seluruh sistem saraf. Kadang obat lainnya diberikan bersamaan dengan analgetik sistemik untuk mengurangi ketegangan atau rasa mual.

Efek sampingnya ringan, yaitu berupa perasaan berputar atau sulit berkonsentrasi.
Obat ini tidak diberikan sesaat sebelum persalinan karena bisa menyebabkan refleks dan pernafasan bayi ketika lahir menjadi lambat.

2. Anestesi lokal
Anestesi lokal biasanya hanya memberikan pengaruh kepada bagian tubuh tertentu.
Untuk menghindari robekan pada perineum (daerah antara vagina dan rektum) ibu, sebelum bayi lahir dilakukan episiotomi, yaitu pemotongan jaringan vagina. Anestesi lokal bisa diberikan setelah episiotomi dilakukan atau ketika dilakukan penjahitan luka episiotomi.
Anestesi lokal jarang berpengaruh terhadap bayi.

3. Blok pudenda
Blok pudenda disuntikkan sesaat sebelum persalinan untuk menghilangkan nyeri di daerah perineum.
Blok pudenda mengurangi nyeri yang mungkin akan dirasakan ibu di sekitar vagina dan rektum ketika bayi bergerak di sepanjang jalan lahir.
Blok pudenda merupakan jenis anestesi yang paling aman dan jarang terjadi efek samping yang serius.

4. Blok epidural
Blok epidural (suatu anestesi regional) akan mempengaruhi bagian tubuh yang lebih luas. Cara ini menyebabkan hilangnya rasa pada tubuh bagian bawah.

Luasnya pembiusan tergantung kepada jenis dan dosis obat yang digunakan.
Blok epidural disuntikkan ke dalam punggung bagian bawah. Obat disuntikkan melalui rongga epidural yang berada diluar korda spinalis. Tempat ini dilalui oleh saraf yang membawa rasa nyeri dari tubuh bagian bawah.

Blok epidural membantu mengurangi nyeri akibat kontraksi dan nyeri pada vagina ketika bayi lahir.

Blok epidural dalam dosis yang lebih tinggi digunakan untuk menghilangkan nyeri pada operasi sesar.

Efek samping dari blok epidural adalah penurunan tekanan darah ibu yang bersifat sementara, yang bisa menyebabkan denyut jantung bayi menjadi lambat. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, biasanya kepada ibu diberikan cairan melalui infus atau ibu diminta untuk berbaring miring guna memperbaiki peredaran darahnya.

Efek samping yang serius dari blok epidural adalah:
- Sakit kepala hebat yang jika tidak diobati bisa berlangsung selama beberapa hari atau minggu. Ini terjadi jika selaput yang membungkus korda spinalis mengalami robekan.
- Kesulitan bernafas terjadi jika obat masuk ke dalam cairan spinal.
- Pusing atau kadang kejang, jika obat masuk ke dalam vena.

5. Blok spinalis
Blok spinalis menyerupai blok epidural, yaitu suntikan obat bius pada punggung bagian bawah.
Blok spinalis biasanya hanya diberikan sekali selama persalinan berlangsung.
Blok spinalis bisa digunakan untuk operasi sesar dan persalinan dengan bantuan forseps atau ekstraksi vakum.
Kadang blok spinalis menyebabkan terjadinya efek samping yang serupa dengan blok epidural.

6. Pembiusan total
Pembiusan total menyebabkan wanita yang akan melahirkan tidak sadarkan diri dan tidak merasakan nyeri.

Pembiusan total tidak digunakan untuk mengurangi nyeri akibat kontraksi karena bisa menyebabkan bayi tertidur dan memperlambat refleks dan pernafasan bayi.
Pembiusan total digunakan untuk operasi sesar.

Efek samping yang serius (tetapi jarang terjadi) pada pembiusan total terjadi jika makanan atau asam dari lambung masuk ke trakea (saluran udara) dan paru-paru dan menyebabkan cedera. Untuk menghindari hal ini, biasanya sebelum menjalani pembiusan total, ibu tidak boleh makan dan agar asam lambung tidak sampai masuk ke paru-paru, biasanya diberikan antasid.

Persalinan adalah keluarnya janin dan plasenta dari rahim.


PERSALINAN

Persalinan adalah keluarnya/lahirnya janin dan plasenta dari rahim.

Di ruang bersalin, ibu dibaringkan pada posisi setengah duduk agar gaya gravitasi bisa digunakan semaksimal mungkin. Tekanan janin membantu peregangan jalan lahir dan perineum secara bertahap sehingga resiko robekan semakin kecil. Posisi ini juga menyebabkan berkurangnya tegangan pada punggung dan panggul ibu.

Sebagian ibu lebih menyukai posisi berbaring terlentang meskipuni posisi ini bisa menyebabkan persalinan berlangsung lebih lama dan memerlukan bantuan.

Setiap rahim berkontraksi, ibu harus mengedan untuk membantu turunnya janin ke jalan lahir dan untuk memperlebar lubang vagina sehingga bagian kepala janin yang tampak semakin besar.

Forseps adalah sebuah alat yang bentuknya menyerupai tang dan terbuat dari logam, yang digunakan untuk menarik bayi keluar dari jalan lahir.

Forseps digunakan jika ibu tidak kuat mengedan karena telah menerima suntikan epidural atau jika bayi berada dalam keadaan gawat.

Jika lubang vagina tidak cukup teregang sehingga bayi tidak dapat melewatinya dan jika kemungkinan akan terjadi robekan, maka dilakukan episiotomi (pemotongan dinding vagina danperineum).

Episiotomi dilakukan untuk mempermudah proses persalinan dan untuk mencegah robekan yang lebih tidak beraturan dan lebih sulit diperbaiki.

Setelah kepala bayi lahir, tubuh bayi akan berputar miring sehingga bahu bisa dilahirkan dengan mudah. Selanjutnya, bagian tubuh bayi yang lainnya biasanya akan segera lahir.
Lendir dan cairan dari hidung, mulut dan tenggorokan bayi dihisap melalui selang kecil. Tali ari-ari dijepit dan dipotong untuk mencegah perdarahan.
Bayi lalu dibungkus dengan selimut dan diberikan kepada ibu.

Setelah bayi lahir, perut ibu ditekan dengan lembut untuk merangsang kontraksi rahim. Pada kontraksi pertama atau kedua setelah persalinan, biasanya plasenta akan lepas dari rahim dan dikeluarkan.
Setelah seluruh plasenta keluar, diberikan suntikan oksitosin dan perut ibu dipijat secara periodik untuk merangsang kontraksi rahim. Kontraksi ini penting untuk mencegah terjadinya perdarahan lebih lanjut.

Luka robekan karena episiotomi lalu dijahit. Kemudian ibu dipindahkan ke ruang pemulihan.
Jika tidak memerlukan perawatan khusus, bayi bisa dibiarkan bersama ibu (rooming in). Dengan metoda rooming in, ibu bisa menyusui bayinya sesuai dengan kebutuhan bayi dan ibu juga belajar merawat bayinya sendiri.

Komplikasi (terutama perdarahan) sering terjadi dalam 4 jam pertama setelah persalinan. Karena itu pada saat ini dilakukan pemantauan ketat terhadap ibu-ibu yang baru melahirkan anaknya.


Nilai Apgar

Nilai Apgar adalah suatu cara praktis untuk menilai keadaan bayi baru lahir.
Nilai Apgar merupakan alat penyaring untuk menentukan pertolongan yang perlu segera diberikan kepada bayi baru lahir.

Nilai Apgar ditentukan dengan menilai denyut jantung, pernafasan, ketegangan otot, warna kulit dan respon terhadap rangsangan (refleks); masing-masing diberi nilai 0, 1 atau 2:

1. Denyut jantung : dinilai dengan menggunakan stetoskop dan merupakan penilaian yang paling penting.
- Jika tidak terdengar denyut jantung : 0
- Jika jantung berdenyut kurang dari 100 kali/menit :1
- Jika jantung berdenyut lebih dari 100 kali/menit : 2
2. Usaha untuk bernafas
- Jika tidak bernafas : 0
- Jika pernafasan lambat atau tidak teratur : 1
- Jika bayi menangis : 2
3. Ketegangan otot
- Jika otot lembek : 0
- Jika lengan atau tungkainya terlipat : 1
- Jika bayi bergerak aktif : 2
4. Refleks : dinilai dengan cara mencubit secara lembut dan perlahan
- Jika tidak timbul refleks : 0
- Jika wajahnya menyeringai : 1
- Jika bayi menyeringai dan terbatuk, bersin atau menangis keras : 2
5. Warna kulit
- Jika kulit bayi berwarna biru pucat : 0
- Jika kulit bayi berawarna pink dan lengan/tungkainya berwarna biru : 1
- Jika seluruh kulit bayi berwarna pink: 2.


Nilai Apgar 8-10 adalah normal, menunjukkan bahwa bayi berada dalam keadaan yang baik. Nilai 10 sangat jarang ditemui, hampir semua bayi baru lahir kehilangan 1 nilai karena kaki dan tangannya yang berwarna kebiruan.

Nilai Apgar yang kurang dari 8 menunjukkan bahwa bayi memerlukan bantuan untuk menstabilkan dirinya di lingkungan yang baru.

Nilai Apgar 0-3 menunjukkan bahwa perlu segera dilakukan resusitasi.

Penilaian Apgar secara rutin dilakukan dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir dan kemudian biasanya diulang 5 menit kemudian.

Nilai Apgar 1 menit menunjukkan toleransi bayi terhadap proses kelahirannya. Nilai Apgar 5 menit menujukkan adaptasi bayi terhadap lingkungan barunya.

Pada keadaan tertentu, penilaian Apgar bisa kembali dilakukan pada menit ke 10, 15 dan 20. Jika pada menit ke 20 nilai Apgar masih tetap rendah, hal ini merupakan resiko tinggi terjadinya kematian atau penyakit.

Nama Apgar berasal dari seorang ahli anestesi Amerika, yaitu Virginia Apgar yang menemukan metoda ini pada tahun 1952. Dokter Apgar telah membantu ribuan persalinan dan melihat bahwa bayi baru lahir langsung dikirim ke ruang perawatan tanpa menjalani pemeriksaan secara seksama. Dokter Apgar menginginkan bayi dinilai dengan suatu cara yang bermakna oleh petugas di ruang persalinan.


Apa yang terjadi jika tanggal perkiraan persalinan telah lewat

Kehamilan biasanya berlangsung selama 38-42 minggu. Kehamilan postmatur terjadi jika kehamilan berlangsung lebih dari 42 minggu. Sekitar 5% kehamilan adalah kehamilan post-matur.

Tanggal perkiraan persalinan dihitung berdasarkan hari pertama menstruasi terakhir dan besarnya rahim atau berdasarkan hasil pemeriksaan USG.

Jika tanggal perkiraan persalinan telah melewati 1 minggu atau lebih, biasanya dilakukan pemeriksaan terhadap bayi. Denyut jantung bayi diperiksa dengan menggunakan alat pemantau janin elektronik sebanyak 1-2 kali/minggu. Selain itu, dilakukan pemeriksaan USG untuk melihat cairan ketuban dan gerakan bayi. Bila ibu merasakan bahwa pergerakan bayi berkurang, harus segera menghubungi dokter.

Dokter juga melakukan pemeriksaan dalam untuk melihat perubahan pada serviks.

Jika tanggal perkiraan persalinan telah lewat 2 minggu biasanya dilakukan induksi persalinan. Hal ini dilakukan untuk menghindari komplikasi, seperti gawat janin atau bayi yang terlalu besar.
Gawat janin terjadi jika bayi kekurangan oksigen, lalu denyut jantungnya menurun dan tidak dapat mentoleransi stres pada persalinan.

Jika serviks menutup dan tidak memungkinkan untuk dilakukan induksi persalinan, serta hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa keadaan bayi baik, beberapa dokter ada yang menunda persalinan sampai 1 minggu.

Induksi persalinan bisa dilakukan dengan menggunakan obat yang disebut oxytocin, yang menyebabkan kontraksi rahim. Oxytocin diberikan melalui infus dan mulai bekerja dalam waktu 1-2 jam.

Induksi persalinan juga bisa dilakukan dengan memecahkan selaput ketuban.

Obat-obatan Yg Digunakan Selama Kehamilan

WHO memperkirakan sebanyak lebih dari 90% wanita hamil yang mengkonsumsi obat yang diresepkan maupun obat bebas, obat sosialisasi (misalnya alkohol atau tembakau) atau obat terlarang.

2-3% dari seluruh cacat bawaan disebabkan oleh obat-obatan.

Obat berpindah dari ibu ke janin terutama melalui plasenta (ari-ari), yaitu melalui jalan yang sama yang dilalui oleh zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.

Di dalam plasenta, obat dan zat gizi di dalam darah ibu melewati selaput tipis yang memisahkan darah ibu dengan darah janin.

Obat yang diminum oleh wanita hamil bisa mempengaruhi janin melalui beberapa cara:

(a)Secara langsung bekerja pada janin, menyebabkan kerusakan, kelainan perkembangan atau kematian (b) Mempengaruhi fungsi plasenta, biasanya dengan cara mengkerutkan pembuluh darah dan mengurangi pertukaran oksigen dan zat gizi diantara janin dan ibu (c) Menyebabkan otot rahim berkontraksi sekuat tenaga, yang secara tidak langsung mencederai janin dengan mengurangi aliran darah ke janin.

Pengaruh obat terhadap janin tergantung kepada tingkat perkembangan janin dan dosis serta kekuatan obat.

Obat tertentu yang diminum pada awal kehamilan (sebelum hari ke 17 setelah pembuahan), bisa menyebabkan kematian janin atau tidak mempengaruhi janin sama sekali. Pada saat ini janin sangat kebal terhadap cacat bawaan.

Pada hari ke 17-57 setelah pembuahan (dimana organ tubuh mulai terbentuk), janin sangat rentan terhadap terjadinya cacat bawaan.

Obat yang sampai ke janin bisa menyebabkan keguguran, cacat bawaan yang terlihat jelas atau cacat yang baru tampak di kemudian hari.

Obat yang diminum setelah organ tubuh janin terbentuk sempurna, memiliki peluang yang kecil untuk menyebabkan cacat bawaan yang nyata, tetapi bisa menyebabkan perubahan dalam pertumbuhan dan fungsi organ dan jaringan yang telah terbentuk secara normal.


OBAT ANTI-KANKER

Jaringan janin tumbuh dengan kecepatan tinggi, karena itu sel-selnya yang membelah dengan cepat sangat rentan terhadap obat anti-kanker.

Banyak obat anti-kanker yang bersifat teratogen, yaitu dapat menyebabkan cacat bawaan seperti:

- IUGR (intra uterine growth retardation, hambatan pertumbuhan di dalam rahim)
- Rahang bawah yang kurang berkembang
- Celah langi-langit mulut
- Kelainan tulang tengkorak
- Kelainan tulang belakang
- Kelainan telinga
- Clubfoot (kelainan bentuk kaki)
- Keterbelakangan mental.

TALIDOMID

Obat ini sudah tidak diberikan lagi kepada wanita hamil karena bisa menyebabkan cacat bawaan. Talidomid pertama kali diperkenalkan pada tahun 1956 di Eropa sebagai obat influenza dan obat penenang. Pada tahun 1962, talidomid yang diminum oleh wanita hamil pada saat organ tubuh janinnya sedang terbentuk, ternyata menyebabkan cacat bawaan berupa lengan dan tungkai yang terbentuk secara tidak sempurna, kelainan usus, jantung dan pembuluh darah.

PENGOBATAN KULIT

Isotretinoin yang digunakan untuk mengobati jerawat yang berat, psoriasis dan kelainan kulit lainnya bisa menyebabkan cacat bawaan. Yang paling sering terjadi adalah kelainan jantung, telinga yang kecil dan hidrosefalus (kepala yang besar). Resiko terjadinya cacat bawaan adalah sebesar 25%.

Etretinat juga bisa menyebabkan cacat bawaan.
Obat ini disimpan di dalam lemak dibawah kulit dan dilepaskan secara perlahan, sehingga efeknya masih bertahan sampai 6 bulan atau lebih setelah pemakaian obat dihentikan. Karena itu seorang wanita yang memakai obat ini dan merencanakan untuk hamil, sebaiknya menunggu paling tidak selama 1 tahun setelah pemakaian obat dihentikan.

HORMON SEKSUAL

Hormon androgenik yang digunakan untuk mengobati berbagai kelainan darah dan progestin sintetis yang diminum pada 12 minggu pertama setelah pembuahan, bisa menyebabkan terjadinya maskulinisasi pada kelamin janin perempuan.

# Klitoris bisa membesar dan labia minora menutup.
Efek tersebut tidak ditemukan pada pemakaian pil KB karena kandungan progestinnya hanya sedikit. Dietilstilbestrol (DES, suatu estrogen sintetis) bisa menyebabkan kanker pada anak perempuan yang ibunya memakai obat ini selama hamil.

Anak perempuan ini di kemudian hari akan:
- memiliki kelainan dalam rongga rahim
- mengalami gangguan menstruasi
- memiliki serviks (leher rahim) yang lemah sehingga bisa mengalami keguguran
- memiliki resiko menderita kehamilan ektopik
- memiliki bayi yang meninggal sesaat sebelum atau sesaat sesudah dilahirkan.

Jika ibu hamil yang memakai DES melahirkan anak laki-laki, maka kelak dia akan memiliki kelainan pada penisnya.


MECLIZIN

Meclizin yang sering digunakan untuk mengatasi mabok perjalanan, mual dan muntah, bisa menyebabkan cacat bawaan pada hewan percobaan. Tetapi efek seperti ini belum ditemukan pada manusia.


OBAT ANTI-KEJANG

Beberapa obat anti-kejang yang diminum oleh penderita epilepsi yang sedang hamil, bisa menyebabkan terjadinya celah langit-langit mulut, kelainan jantung, wajah, tengkorak, tangan dan organ perut pada bayinya. Bayi yang dilahirkan juga bisa mengalami keterbelakangan mental.

2 obat anti-kejang yang bisa menyebabkan cacat bawaan adalah trimetadion (resiko sebesar 70%) dan asam valproat (resiko sebesar 1%).

Carbamazepine diduga menyebabkan sejumlah cacat bawaan yang sifatnya ringan.

Bayi baru lahir yang selam dalam kandungan terpapar oleh phenitoin dan phenobarbital, bisa mudah mengalami perdarahan karena obat ini menyebabkan kekurangan vitamin K yang diperlukan dalam proses pembekuan darah. Efek ini bisa dicegah bila selama 1 bulan sebelum persalinan, setiap hari ibunya mengkonsumsi vitamin K atau jika segera setelah lahir diberikan suntikan vitamin K kepada bayinya.

Selama hamil, kepada penderita epilepsi diberikan obat anti-kejang dengan dosis yang paling kecil tetapi efektif dan dipantau secara ketat.

Wanita yang menderita epilepsi, meskipun tidak memakai obat anti-kejang selama hamil, memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan cacat bawaan. Resikonya semakin tinggi jika selama hamil sering terjadi kejang yang berat atau jika terjadi komplikasi kehamilan atau jka berasal dari golongan sosial-ekonomi yang rendah (karena perawatan kesehatannya tidak memadai).


VAKSIN

Vaksin yang terbuat dari virus yang hidup tidak diberikan kepada wanita hamil, kecuali jika sangat mendesak.
Vaksin rubella (suatu vaksin dengan virus hidup) bisa menyebabkan infeksi pada plasenta dan janin.

Vaksin virus hidup (misalnya campak, gondongan, polio, cacar air dan demam kuning) dan vaksin lainnya (misalnya kolera, hepatitis A dan B, influensa, plag, rabies, tetanus, difteri dan tifoid) diberikan kepada wanita hamil hanya jika dia memiliki resiko tinggi terinfeksi oleh salah satu mikroorganismenya.


OBAT TIROID

Yodium radioaktif yang diberikan kepada wanita hamil untuk mengobati hipertiroidisme (kelenjar tiroid yang terlalu aktif) bisa melewati plasenta dan menghancurkan kelenjar tiroid janin atau menyebabkan hipotiroidisme (kelenjar tiroid yang kurang aktif) yang berat.

Propiltiourasil dan metimazol, yang juga digunakan untuk mengatasi hipertiroidisme, bisa melewati plasenta dan menyebabkan kelenjar tiroid janin sangat membesar.


OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL

Obat hipoglikemik oral digunakan untuk menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes, tetapi seringkali gagal mengatasi diabetes pada wanita hamil dan bisa menyebabkan bayi yang baru lahir memiliki kadar gula darah yang sangat rendah (hipoglikemia). Karena itu untuk mengobati diabetes pada wanita hamil lebih baik digunakan insulin.


NARKOTIKA & OBAT ANTI PERADANGAN NON-STEROID

Narkotika dan obat anti peradangan non-steroid (misalnya aspirin), jika diminum oleh wanita hamil bisa sampai ke janin dalam jumlah yang cukup signifikan.
Bayi yang lahir dari ibu pecandu narkotika bisa mengalami kecanduan sebelum dilahirkan dan menunjukkan gejala putus obat dalam waktu 6 jam - 8 hari setelah dilahirkan.

Mengkonsumsi aspirin atau obat anti peradangan non-steroid lainnya dalam dosis tinggi selama hamil, bisa memperlambat saat persalinan dan juga bisa menyebabkan tertutupnya hubungan antara aorta dan arteri pulmoner sebelum lahir.
Dalam keadaan normal, hubungan tersebut menutup sesaat setelah bayi lahir.

Penutupan yang terjadi sebelum bayi lahir akan mendorong darah ke paru-paru yang belum berkembang sehingga memberikan beban yang berlebihan pada sistem peredaran darah janin.

Jika digunakan pada akhir kehamilan, obat anti peradangan non-steroid bisa menyebabkan berkurangnya jumlah cairan ketuban.

Aspirin dosis tinggi bisa menyebabkan perdarahan pada ibu maupun bayinya.
Aspirin atau asam salisilat lainnya bisa menyebabkan peningkatan kadar bilirubin dalam darah janin sehingga terjadi jaundice (sakit kuning) dan kadang kerusakan otak.


OBAT ANTI-CEMAS & ANTI-DEPRESI

Jika diminum pada trimester pertama, obat anti-cemas bisa menyebabkan cacat bawaan, meskipun efeknya belum terbukti.

Jika digunakan selama hamil, obat anti-depresi kebanyakan relatif aman, tetapi litium bisa menyebabkan cacat bawaan (terutama pada jantung).
Barbiturat (misalnya phenobarbital) yang diminum oleh wanita hamil cenderung menyebabkan berkurangnya jaundice yang biasa ditemukan pada bayi baru lahir.


ANTIBIOTIK

Tetracyclin bisa melewati plasenta dan disimpan di dalam tulang serta gigi janin, bercampur dengan kalsium. Akibatnya pertumbuhan tulang menjadi lambat, gigi bayi berwarna kuning dan emailnya lunak serta menjadi rentan terhadap karies.

Resiko terbesar terjadinya kelainan gigi terjadi jika tetrasiklin diminum pada pertengahan sampai akhir kehamilan.

Streptomycin atau Canamycin bisa menyebabkan kerusakan pada telinga bagian tengah janin dan kemungkinan menyebabkan ketulian.
Chloramphenicol tidak berbahaya bagi janin tetapi bisa menyebabkan penyakit yang serius pada bayi baru lahir, yaitu sindroma bayi abu-abu.

Ciprofloxacin tidak boleh diberikan kepada ibu hamil karena bisa menyebabkan kelainan sendi pada hewan percobaan.
Penicillin aman diberikan kepada wanita hamil.

Kebanyakan antibiotik golongan sulfa yang diminum di akhir kehamilan bisa menyebabkan jaundice pada bayi baru lahir, yang bisa menyebabkan kerusakan otak.


OBAT ANTIKOAGULAN

Janin sangat rentan terhadap antikoagulan (obat anti pembekuan) warfarin.

Cacat bawaan terjadi pada 25% bayi yang terpapar oleh obah ini selama trimester pertama. Selain itu, bisa terjadi perdarahan abnormal pada ibu maupun janin.

Jika seorang wanita hamil memiliki resiko membentuk bekuan darah, lebih baik diberikan heparin. Tetapi pemakaian jangka panjang selama kehamilan bisa menyebabkan penurunan jumlah trombosit atau pengeroposan tulang (osteoporosis) pada ibu.


OBAT-OBAT UNTUK PENYAKIT JANTUNG & PEMBULUH DARAH

Beberapa wanita hamil memerlukan obat untuk penyakit jantung dan pembuluh darah yang sifatnya menahun atau yang baru timbul selama kehamilan (misalnya pre-eklamsi dan eklamsi).

Obat untuk menurunkan tekanan darah seringkali diberikan kepada wanita hamil yang menderita pre-eklamsi atau eklamsi. Obat in bisa mempengaruhi fungsi plasenta dan digunakan secara sangat hati-hati untuk mencegah kelainan pada janin.

Biasanya, kelainan timbul karena penurunan tekanan darah ibu berlangsung terlalu cepat dan menyebabkan berkurangnya aliran darah ke plasenta.

ACE inhibitor dan thiazide biasanya tidak digunakan selama kehamilan karena bisa menyebabkan masalah yang serius pada janin.

Digoxin (digunakan untuk mengatasi gagal jantung dan kelainan irama jantung) bisa melewati plasenta tetapi efeknya terhadap bayi sebelum maupun setelah lahir sangat kecil.

Nitrofurantoin, vitamin K, sulfonamid dan Chloramphenicol bisa menyebabkan pemecahan sel darah merah pada wanita hamil dan janin yang menderita kekurangan G6PD. Karena itu, obat-obatan tersebut tidak diberikan kepada wanita yang menderita kekurangan G6PD.


OBAT-OBAT YANG DIGUNAKAN SELAMA PERSALINAN

Obat bius lokal, narkotika dan obat pereda nyeri lainnya biasanya melewati plasenta dan bisa mempengaruhi bayi baru lahir.
Karena itu, jika selama proses persalinan diperlukan obat-obatan, maka diberikan efek terkecil yang masih efektif dan diberikan selambat-lambatnya agar tidak sempat sampai ke janin yang masih berada dalam rahim.


OBAT SOSIALISASI & OBAT TERLARANG

Merokok selama hamil bisa berbahaya.
Berat badan lahir rata-rata dari bayi yang ibunya perokok adalah 170 gram lebih rendah dari bayi yang ibunya tidak merokok.

Keguguran, kelahiran mati, lahir prematur dan sindroma kematian bayi mendadak

lebih sering ditemukan pada bayi yang ibunya merokok selama hamil.

Meminum alkohol selama hamil bisa menyebabkan cacat bawaan.
Bayi yang lahir dari ibu yang mengkonsumsi alkohol dalam jumlah besar bisa mengalami sindroma alkohol. Bayi ini kecil, seringkali memiliki kepala yang kecil (mikrosefalus), kelainan wajah dan kelainan mental. Kadang terjadi kelainan sendi dan kelainan jantung. Bayi ini tidak berkembang dan kemungkinan akan meninggal sesaat setelah dilahirkan.

Aspartam adalah pemanis buatan yang tampaknya aman digunakan selama hamil asalkan jumlahnya tidak berlebihan.

Cocain yang digunakan selama hamil bisa meningkatkan resiko terjadinya keguguran, abrupsio plasenta, cacat bawaan pada otak, ginjal dan alat kelamin serta perilaku yang kurang interaktif pada bayi baru lahir.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemakaian marijuana dosis tinggi selama hamil bisa menyebabkan perilaku yang abnormal pada bayi baru lahir.

Penyakit-penyakit Yg Bisa Mempersulit Kehamilan

GAGAL JANTUNG

Gagal Jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa sejumlah darah guna mencukupi kebutuhan tubuh.

Sejalan dengan bertambahnya usia kehamilan, seorang wanita penderita gagal jantung akan semakin merasa cepat lelah meskipun dia cukup istirahat, menghindari stres, mengkonsumsi makanan yang bergizi, mengkonsumsi zat besi untuk mencegah anemia dan membatasi kenaikan berat badannya.

Saat-saat yang memerlukan perhatian khusus dimana tuntutan terhadap jantung sangat besar adalah pada kehamilan 28-34 minggu, selama persalinan dan segera setelah persalinan.
Penyakit jantung yang diderita ibu bisa mempengaruhi janin. Janin bisa meninggal ketika ibu mengalami serangan gagal jantung atau lahir prematur.

Persalinan dan bertambahnya jumlah darah dari rahim yang kembali ke jantung menyebabkan meningkatnya kerja jantung. Pada setiap kontraksi rahim, jantung memompa darah 20% lebih banyak.

Pada penderita gagal jantung yang berat, bisa diberikan obat bius epidural untuk mematikan rasa pada korda spinalis bagian bawah dan agar penderita tidak perlu mengedan selama proses persalinan berlangsung. Mengedan menyebabkan terganggunya penyerapan oksigen melalui paru-paru ibu sehingga jumlah oksigen yang sampai ke janin berkurang.
Bayi dilahirkan dengan bantuan forseps atau melalui operasi sesar.

PENYAKIT JANTUNG REMATIK

Penyakit Jantung Rematik adalah suatu komplikasi yang biasa ditemukan pada demam rematik, dimana satu atau beberapa katup jantung mengalami penyempitan, terutama katup mitral (stenosis katup mitral).

Kelainan yang timbul akibat penyempitan katup jantung akan semakin memburuk selama hamil.

Suatu katup yang menyempit menyebabkan meningkatnya denyut jantung, bertambahnya volume darah dan meningkatnya beban kerja jantung. Akibatnya cairan bisa mengalir balik ke paru-paru dan menyebabkan edema paru.

Seorang wanita yang menderita penyakit jantung rematik, sebelum hamil sebaiknya menjalani pembedahan untuk memperbaiki katup mitral.

Jika perlu, pembedahan bisa dilakukan ketika hamil, tetapi hal ini akan meingkatkan resiko kehilangan janin atau persalinan prematur.

Selama hamil, sebaiknya penderita membatasi aktivitas fisiknya sertaidak boleh terlalu lelah dan cemas.

Katup yang mengalami kerusakan lebih rentan terhadap infeksi, karena itu sebagai tindakan pencegahan diberikan antibiotik pada saat persalinan, 8 jam setelah persalinan dan setelah setiap tindakan yang menyebabkan meningkatnya resiko infeksi (misalnya pencabutan gigi atau ketuban pecah sebelum waktunya).

KELAINAN JANTUNG BAWAAN

Jika sebelum hamil kelainan jantung bawaan ini tidak menimbulkan gejala, maka resiko terjadinya komplikasi selama hamil tidak meningkat.

Jika kelainan ini mengenai sisi kanan jantung dan paru-paru (misalnya sindroma Eisenmenger dan hipertensi pulmoner primer), maka besar kemungkinannya penderita mengalami kolaps dan meninggal selama persalinan atau segera sesudahnya. Penyebab terjadinya kematian tidak diketahiu, tetapi resikonya cukup besar sehingga penderita tidak dianjurkan untuk hamil.

Untuk mencegah terjadinya infeksi akibat kelainan katup jantung diberikan antibiotik.


PROLAPS KATUP MITRAL

Pada prolaps katup mitral, daun katup menonjol ke dalam atrium kiri selama kontraksi ventrikel, kadang menyebabkan kebocoran (regurgitasi) sejumlah kecil darah ke dalam atrium.

Prolaps katup mitral lebih sering ditemukan pada wanita muda dan cenderung diturunkan.
Gejalanya adalah murmur, palpitasi (jantung berdebar) dan kadang ketidakteraturan irama jantung.

Selama hamil, kebanyakan wanita penderita penyakit ini tidak mengalami komplikasi. Tetapi selama proses persalinan biasanya diberikan antibiotik intravena (melalui pembuluh darah) untuk mencegah infeksi pada katup jantung.


TEKANAN DARAH TINGGI

Jika seorang wanita yang memiliki tekanan darah agak tinggi (140/90 - 150/100 mm Hg) hamil, biasanya dokter menghentikan pemakaian obat-obatan untuk menurunkan tekanan darahnya. Kerugian yang ditimbulkan oleh obat terhadap janin lebih tinggi dibandingkan keuntungan yang diperoleh ibu.

Untuk membantu mengontrol tekanan darahnya, penderita dianjurkan untuk membatasi asupan garam dan mengurangi aktivitas fisik.

Wanita hamil yang menderita hipertensi sedang (tekanan darah tinggi sedang, yaitu 150/90 - 180/110 mm Hg), seringkali harus terus mengkonsumsi obat anti-hipertensi.

Obat anti-hpertensi yang biasanya diberikan kepada wanita hamil adalah metildopa dan hidralazin. Diuretik (obat yang bisa membuang kelebihan cairan dalam tubuh) tidak digunakan karena bisa menghambat pertumbuhan janin.

Setiap bulan dilakukan pemeriksaan fungsi ginjal dan pemantauan pertumbuhan janin dengan USG. Persalinan biasanya dimulai (diinduksi) pada kehamilan 38 minggu.

Wanita hamil yang menderita hipertensi berat (diatas 180/110 mm Hg) memerlukan perawatan khusus.

Kehamilan bisa semakin memperburuk hipertensi dan mungkin akan menyebabkan pembengkakan otak (stroke).

Pada wanita penderita hipertensi berat lebih sering terjadi abrupsio plasenta (pelepasan plasenta sebelum waktunya), yang menyebabkan terputusnya pasokan oksigen dan zat gizi ke janin sehingga janin bisa meninggal.

Bahkan meskipun tidak terjadi abrupsio plasenta, hipertensi bisa menyebabkan berkurangnya pasokan darah ke janin sehingga pertumbuhan janin menjadi lambat.

Jika kehamilan ingin dilanjutkan, biasanya harus diberikan obat anti-hipertensi yang lebih kuat. Untuk melindungi janin dan ibu, biasanya penderita harus dirawat di rumah sakit. Jika kondisinya semakin memburuk, disarankan untuk mengakhiri kehamilan guna menyelamatkan ibu.


ANEMIA

Anemia adalah suatu keadaan dimana jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pengangkut oksigen) di bawah normal.

Sebagian besar wanita hamil mengalami anemia yang tidak membahayakan. Tetapi anemia akibat kelainan bawaan pada hemoglobin bisa mempersulit kehamilan.
Kelainan tersebut meningkatkan resiko penyakit dan kematian pada bayi baru lahir dan meningkatkan penyakit pada ibu.

Wanita penderita penyakit sel sabit memiliki resiko mengalami infeksi selama hamil. Yang paling sering ditemukan adalah pneumonia, infeksi saluran kemih dan infeksi rahim.
Sekitar sepertiga wanita hamil yang menderita penyakit sel sabit, selama hamil mengalami hipertensi. Selain itu, sering terjadi krisis sel sabit.
Juga bisa terjadi gagal jantung dan emboli paru.

Semakin berat keadaan penyakit ini sebelum hamil, maka semakin tinggi resiko terjadinya komplikasi dan kematian selama hamil.

Untuk mengurangi resiko terjadinya komplikasi, diberikan transfusi darah guna mempertahankan kadar hemoglobin.


PENYAKIT GINJAL

Seorang wanita yang sebelum hamil menderita penyakit ginjal berat tidak mungkin bisa mengandung bayinya sampai cukup matang untuk dilahirkan.
Tetapi beberapa wanita yang secara rutin menjalani dialisa akibat gagal ginjal dan banyak wanita yang telah menjalani pencangkokan ginjal bisa melahirkan bayi yang sehat.

Wanita hamil yang menderita penyakit ginjal biasanya memerlukan perawatan dari ahli ginjal dan ahli kandungan. Secara rutin dilakukan pemeriksaan fungsi ginjal, tekanan darah dan berat badan.
Asupan garam dibatasi. Pemberian diuretik membantu mengendalikan tekanan darah dan edema.
Penderita seringkali harus dirawat di rumah sakit setelah kehamilan mencapai 28 minggu. Persalinan dini harus dilakukan untuk menyelamatkan bayi dan biasanya dilakukan melalui operasi sesar.


PENYAKIT INFEKSI


Infeksi saluran kemih sering terjadi selama hamil, kemungkinan karena uterus yang membesar memperlambat aliran air kemih (menekan ureter).

Jika aliran air kemih lambat, bakteri tidak bisa dibuang dari saluran kemih sehingga menyebabkan meningkatnya kemungkinan terjadinya infeksi.
Infeksi yang terjadi meningkatkan resiko terjadinya persalinan dini dan pecahnya ketuban sebelum waktunya.

Kadang infeksi pada kandung kemih atau ureter menyebar ke saluran kemih dan sampai ke ginjal, menyebabkan infeksi ginjal. Untuk mengatasinya diberikan antibiotik.

Beberapa infeksi yang berbahaya bagi janin:

# Campak Jerman (rubella) : infeksi virus yang merupakan penyebab utama dari cacat bawaan, terutama pada jantung dan telinga bagian dalam.
# Infeksi sitomegalovirus: bisa melewati plasenta dan merusak hati janin.
# Toksoplasmosis : bisa menginfeksi dan merusak otak janin. Wanita hamil sebaiknya menghindari kucing dan kotoran kucing karena bisa menularkan toksoplasmosis.
# Hepatitis infeksiosa.

nfeksi klamidia bisa menyebabkan ketuban pecah sebelum waktunya dan persalinan dini.
Pada persalinan melalui vagina, herpes genitalis bisa ditularkan pada bayi. Jika seorang wanita hamil memiliki luka herpes, biasanya dianjurkan untuk menjalani operasi sesar untuk mencegah penularan penyakit pada bayinya.

Infeksi HIV (human immunodeficiency virus, virus penyebab AIDS) merupakan masalah utama dalam kehamilan. Sekitar 25% wanita hamil y ang menderita infeksi ini menularkannya kepada janinnya.

Sedini mungkin diberikan AZT (zidovudin) yang bisa menurunkan angka penularan kepada janin.

Jika terinfeksi, maka bayi segera menjadi sakit berat dan biasanya meninggal akibat komplikasi AIDS sebelum usianya mencapai 2 tahun.


DIABETES

Diabetes adalah suatu penyakit dimana kadar gula darah (glukosa) sangat tinggi.

Berbagai perubahan yang terjadi selama kehamilan menyebabkan semakin sulit untuk mengendalikan gula darah pada wanita penderita diabetes.
Perubahan kadar dan jenis hormon yang dihasilkan selama kehamilan bisa menyebabkan resistensi terhadap insulin sehingga kebutuhan tubuh akan insulin meningkat.

Diabetes yang bermula atau pertama kali muncul selama kehamilan (diabetes gestasional) terjadi pada 1-3% kehamilan.

Wanita hamil secara rutin menjalani penyaringan untuk diabetes gestasional. Setelah persalinan biasanya diabetes ini akan menghilang.

Diabetes yang tidak terkontrol bisa membahayakan janin dan ibunya.
Selama hamil, diberikan suntikan insulin karena obat anti-diabetes yang diminum bisa membahayakan janin.

Diabetes menyebabkan meningkatnya resiko infeksi, persalinan dini dan tekanan darah tinggi akibat kehamilan.

Jika hipertensi terkendali, maka kehamilan tidak akan memperburuk penyakit ginjal akibat diabetes dan jarang terjadi komplikasi ginjal.

Bayi yang dilahirkan oleh penderita diabetes biasanya sangat besar meskipun selama hamil kadar gula darah ibunya normal atau mendekati normal.
Kelainan bawaan kemungkinan besar terjadi jika diabetes selama kehamilan 6-7 minggu tidak terkontrol dengan baik.

Pada kehamilan 16-18 minggu dilakukan pengukuran kadar alfa fetoprotein (protein yang dihasilkan oleh janin) dalam contoh darah ibu.

Kadar alfa fetoprotein yang tinggi menunjukkan adanya spina bifida (perkembangan tulang belakang dan korda spinalis yang tidak sempurna), sedangkan kadar yang rendah menunjukkan sindroma Down.

Untuk mengetahui cacat bawaan lainnya, dilakukan pemeriksaan USG pada kehamilan 20-22 minggu.

Sebagian besar penderita diabetes bisa melahirkan bayinya secara normal.
Tetapi jika keadaan kesehatannya tidak memungkinkan atau diabetesnya selama hamil tidak terkontrol, tidak disarankan untuk melahirkan secara normal. Pada kasus seperti ini dilakukan amniosentesis untuk menilai kematangan paru-paru janin, sehingga bayi bisa dilahirkan secara dini melalui operasi sesar.

Operasi sesar juga dilakukan jika bayinya terlalu besar sehingga tidak dapat melewati jalan lahir atau mempersulit persalinan.

Kehamilan yang terlalu lama bisa membahayakan janin dari penderita diabetes. Biasanya persalinan terjadi pada atau sebelum 40 minggu.
Jika sampai 40 minggu belum juga lahir, dilakukan induksi dengan cara memecahkan ketuban dan memberikan oksitosin intravena atau dilakukan operasi sesar.
Jika kehamilan terus dibiarkan sampai lebih dari 42 minggu, bayi bisa meninggal dalam kandungan.

Segera setelah persalinan, banyak penderita yang tidak memerlukan insulin. Wanita yang sebelum hamil menderita diabetes, setelah persalinan kebutuhannya akan insulin menurun drastis, lalu secara bertahap meningkat lagi setelah sekitar 72 jam.

Bayi yang lahir dari penderita diabetes memiliki resiko menderita gangguan pernafasan, kadar gula darah dan kalsium yang rendah, sakit kuning dan jumlah sel darah merah yang meningkat. Kelainan ini bersifat sementara dan bisa diobati.


PENYAKIT TIROID

Kadar hormon tiroid yang tinggi selama hamil paling sering disebabkanoleh penyakit Grave atau tiroiditis.

Penyakit Grave terjadi akibat adanya antibodi yang merangsang kelenjar tiroid untuk menghasilkan sejumlah besar hormon tiroid. Antibodi ini bisa melewati plasenta dan menyebabkan meningkatnya aktivitas tiroid pada janin, sehingga denyut jantung janin menjadi cepat (lebih dari 160 kali/menit) dan pertumbuhannya terhambat.

Kadang penyakit Grave menghasilkan antibodi yang dapat menghambat pembentukan hormon tiroid. Antibodi ini bisa melewati plasenta dan menghalangi pembentukan hormon tiroid oleh kelenjar tiroid janin sehingga jumlah hormon tiroid tidak memadai (hipotiroidisme). Hipotiroidisme bisa menyebakban suatu bentuk keterbelakangan mental yang disebut kretinisme.

Untuk mengobati penyakit Grave biasanya diberikan propiltiourasil dosis rendah. Pemberian obat ini disertai dengan pemantauan ketat, karena propiltiourasil bisa melewati plasenta dan menghalangi pembentukan hormon tiroid oleh kelenjar tiroid janin.
Penyakit Grave seringkali membaik pada trimester ketiga sehingga dosisnya bisa dikurangi atau pemakaiannya dihentikan.

Kadang dilakukan tiroidektomi (pengangkatan kelenjar tiroid) pada trimester kedua. 24 jam setelah pembedahan, penderita harus mulai mengkonsumsi hormon tiroid dan terus mengkonsumsi hormon tiroid seumur hidupnya. Hormon ini hanya menggantikan hormon yang seharusnya dihasilkan oleh kelenjar tiroid dan tidak menimbulkan gangguan pada janin.

Tiroiditis adalah peradangan pada kelenjar tiroid yang menyebabkan pembengkakan di leher.
Selama hamil, peningkatan kadar hormon tiroid menyebabkan timbulnya gejala yang bersifat sementara dan biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus.

2 penyebab utama dari rendahnya kadar hormon tiroid adalah tiroiditis Hashimoto (yang disebabkan oleh antibodi yang menghambat pembentukan hormon tiroid) dan pengobatan terhadap penyakit Grave.

Untuk mengatasinya diberikan tablet hormon tiroid.


PENYAKIT HATI

Wanita penderita hepatitis aktif kronis dan terutama yang telah membentuk sirosis seringkali sulit hamil. Jika bisa hamil, kemungkinan akan keguguran atau persalinan prematur.

Kehamilan bisa memperburuk penyumbatan aliran empedu pada sirosis bilier primer, kadang menyebakan sakit kuning atau air kemih yang berwarna gelap, tetapi hal ini akan menghilang setelah persalinan.
Pada penderita sirosis, kehamilan menyebabkan meningkatnya resiko perdarahan hebat pada varises di sekitar kerongkongan, terutama pada trimester ketiga.


ASMA

Kehamilan bisa mempengaruhi penderita asma, sebaliknya asma juga bisa mempengaruhi kehamilan, yaitu bisa menghambat pertumbuhan janin atau memicu terjadinya persalinan prematur.

Serangan asma yang ringan diatasi dengan pemberian bronkodilator hirup (misalnya isoproterenol), yang akan memperlebar penyempitan saluran udara pada paru-paru. Tetapi obat ini tidak boleh terlalu sering digunakan.

Serangan asma yang lebih berat biasanya diatasi dengan infus aminofilin.
Serangan asma yang sangat berat (status asmatikus) diatasi dengan pemberian infus kortikosteroid.
Jika terdapat infeksi, diberikan antibiotik.

Setelah suatu serangan, bisa diberikan tablet yang mengandung teofilin untuk mencegah serangan lanjutan.
Bronkodilator dan kortikosteroid banyak digunakan oleh ibu hamil dan tidak menimbulkan masalah yang berat.


LUPUS ERITEMATOSUS SISTEMIK

Lupus adalah suatu penyakit autoimun yang bisa muncul pertama kali pada saat hamil, atau semakin memburuk pada saat hamil atau semakin membaik pada saat hamil.
Pengaruh kehamilan terhadap lupus tidak dapat diramalkan, tetapi kekambuhan paling mungkin terjadi segera setelah persalinan.

Penderita lupus seringkali memiliki riwayat keguguran berulang, kematian lahir pada pertengahan kehamilan, pertumbuhan janin yang terhambat (IUGR, intrauterine growth retardation) dan persalinan prematur.

Antibodi yang menyebabkan terjadinya lupus bisa melewati plasenta dan menyebabkan denyut jantung yang sangat lambat, anemia, penurunan jumlah trombosit atau sel darah merah pada janin.
Antibodi ini secara perlahan akan menghilang dalam beberapa minggu setelah bayi lahir.


ARTRITIS REMATOID

Artritis Rematoid adalah suatu penyakit autoimun yang seringkali membaik selama kehamilan. Hal ini terjadi mungkin karena selama hamil, kadar hidrokortison di dalam darah meningkat.
Penyakit ini tidak mempengaruhi janin, tetapi mungkin akan timbul kesulitan dalam persalinan jika artritis menyerang persendian pinggul atau tulang belakang bagian bawah.


MIASTENIA GRAVIS

Miastenia Gravis adalah suatu penyakit autoimun yang menyebabkan kelemahan otot.
Pada saat persalinan, penderita mungkin memerlukan ventilator untuk membantu pernafasannya.

Antibodi penyebab miastenia gravis bisa melewati plasenta, sehingga 20% bayi yang dilahirkan oleh ibu penderita penyakit ini juga menderita miastenia gravis. Tetapi karena antibodi ibu secara perlahan akan menghilang dan bayi tidak membentuk antibodi sejenis ini, maka kelemahan otot pada bayi biasanya bersifat sementara.


PURPURA TROMBOSITOPENIK IDIOPATIK

Purpura Trombositopenik Idiopatik merupakan suatu penyakit autoimun, dimana jumlah trombosit dalam darah sangat menurun, kemungkinan karena adanya antibodi yang menghancurkan mereka. Akibatnya penderita mudah mengalami perdarahan.
Jika selama hamil tidak diobati, penyakit ini cenderung akan memburuk.

Antibodi bisa melewati plasenta dan menyebabkan berkurangnya trombosit pada janin sebelum atau segera setelah dilahirkan. Bayi bisa mengalami perdarahan selama persalinan, yang mungkin akan menyebabkan cedera atau kematian, terutama jika perdarahan terjadi di dalam otak.

Dengan melakukan analisa terhadap sejumlah contoh darah dari korda umbilikalis, bisa diketahui adanya antibodi dan kadar trombosit yang rendah pada janin.
Jika pada janin ditemukan antibodi, maka dilakukan operasi sesar untuk mencegah terjadinya trauma kelahiran yang bisa menyebabkan perdarahan pada otak bayi.
Antibodi akan menghilang dalam waktu 21 hari dan darah bayi akan kembali membeku secara normal.

Kortikosteroid bisa memperbaiki pembekuan darah pada wanita hamil tetapi efeknya tidak berlangsung lama.

Untuk memperbaiki pembekuan darah bisa diberikan infus gamma globulin dosis tinggi, sehingga persalinan bisa dimulai dan persalinan bisa dilakukan secara normal tanpa perdarahan yang berat.

Transfusi trombosit dilakukan hanya jika dilakukan operasi sesar uantuk melindungi bayi dan jika jumlah trombosit ibu sangat sedikit sehingga bisa menyebabkan perdarahan hebat.
Jika setelah dilakukan pengobatan kadar trombosit tetap rendah, kadang dilakukan splenektomi (pengangkatan limpa). Saat yang paling tepat untuk melakukan splenektomi adalah pada pertengahan kehamilan.


PEMBEDAHAN PADA SAAT HAMIL

Apendisitis (peradangan usus buntu) bisa menyebabkan nyeri kram yang menyerupai kontraksi rahim.
Jika apendisitis menimbulkan masalah, maka segera dilakukan apendektomi (pengangkatan usus buntu) karena apendisitis yang pecah bisa berakibat fatal.
Apendektomi tidak membahayakan janin dan tidak menyebabkan keguguran.

Kista ovarium bisa terjadi selama hamil dan bisa menyebabkan nyeri kram.
Jika kista ini jinak, pembedahan biasanya ditunda sampai usia kehamilan mencapai 12 minggu.
Jika kista terus membesar atau nyeri bila ditekan, maka pembedahan bisa dilakukan sebelum usia kehamilan mencapai 12 minggu karena kemungkinan penyebabnya adalah kanker atau abses.

Kelainan kandung empedu kadang terjadi selama hamil. Jika keadaannya tidak membaik, maka dilakukan pembedahan.

Penyumbatan usus bisa terjadi selama kehamilan.
Jika terbentuk gangren (kematian jaringan usus) dan peritonitis (peradangan selaput rongga perut), maka nyawa ibu terancam dan bisa terjadi keguguran.

Biasanya dilakukan pembedahan eksplorasi jika timbul gejala penyumbatan usus, terutama jika penderita pernah menjalani pembedahan perut atau infeksi perut.