elaksasi adalah satu teknik dalam terapi perilaku untuk mengurangi ketegangan dan kecemasan. Teknik ini dapat digunakan oleh pasien tanpa bantuan terapis dan mereka dapat menggunakannya untuk mengurangi ketegangan dan kecemasan yang dialami sehari-hari di rumah.
Istilah relaksasi sering digunakan untuk menjelaskan aktifitas yang menyenangkan. Rekreasi, olahraga, pijat, dan menonton bioskop. Semua bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan suasana rileks merupakan contoh yang banyak diaggap sebagai relaksasi.
Oleh karena itu efek yang dihasilkan andalah perasaan senang, relaksasi mulai digunakan untuk mengurangi ketegangan psikis yang berkaitan dengan permasalahan kehidupan. Tedapat banyak macam teknik relaksasi yang bisa dilakukan. Miltenberger (dalam Corey, 2005) mengemukakan ada empat macam tipe relaksasi, yaitu:
1. Relaksasi otot (progresive muscle relaxation)
2. Pernafasan (diaphragmatic breathing)
3. Meditasi (attention-focussing exercises)
4. Relaksasi perilaku (behavioral relaxation training)
Dalam relaksasi otot (progresive muscle relaxation) sendiri, individu akan diberikan kesempatan untuk mempelajari bagaimana cara menegangkan sekelompok otot tertentu kemudian melepaskan ketegangan itu. Bila sudah dapat merasakan keduanya, klien mulai membedakan sensasi pada saat otot dalam keadaan tegang dan rileks.
Sesuatu yang diharapkan disini adalah individu secara sadar untuk belajar merilekskan otot-ototnya sesuai dengan keinginannya melalui suatu cara yang sistematis. Subjek juga belajar menyadari otot-ototnya dan berusaha untuk sedapat mungkin mengurangi atau menghilangkan ketegangan otot tersebut.
Jenis jenis dari relasasi otot prigresif (progresive muscle relaxation/PMR) sendiri terdapat dua macam, yaitu:
Overt PMR (tense up and letting go)
Secara sadar menegangkan kelompok otot sekitar 5-10 detik dan kemudian melepaskannya selama kurang lebih 30 detik. Seringkali menggunakan 11 kelompok otot.
Covert PMR (letting go)
Jenis PMR yang hanya merilekskan kelompok otot tanpa menegangkannya lebih dahulu. Dapat dipraktekkan sendiri, tanpa latihan seperti jenis overt PMR dan seringkali dikombinasikan dengan autogenic training.
Hal hal yang perlu juga diperhatikan dalam melakukan kegiatan relaksasi otot progresif adalah :
1. Jangan terlalu menegangkan otot berlebihan karena dapat melukai diri sendiri.
2. Untuk merilekskan otot-otot membutuhkan waktu sekitar 20-50 detik.
3. Posisi tubuh, lebih nyaman dengan mata tertutup. Jangan dengan berdiri.
4. Menegangkan kelompok otot dua kali tegangan.
5. Melakukan pada bagian kanan tubuh dua kali, kemudian bagian kiri dua kali.
6. Memerikasa apakah klien benar-benar rileks.
7. Terus menerus memberikan instruksi.
8. Memberikan instruksi tidak terlalu cepat, dan tidak terlalu lambat.
Manfaat dari relaksasi otot progresif ini sendiri adalah untuk mengatasi berbagai macam permasalahan dalam mengatasi stres, kecemasan, insomnia, dan juga dapat membangun emosi positif dari emosi negatif. Keempat permasalahan tersebut dapat menjadi suatu rangkaian bentuk gangguan psikologis bila tidak diatasi.
Stres terhadap tugas maupun permasalahan lainnya, yang tidak segera diatasi dapat memunculkan suatu bentuk kecemasan dalam diri seseorang. Kecemasan itu sendiri bila tidak juga diatasi dapat berakibat pada munculnya emosi negatif baik terhadap permasalah yang timbul akibat stres juga perilaku sehari-hari seseorang. Dan akibat dari itu semua menyebabkan suatu bentuk gangguan tidur atau insomnia. Dan relaksasi bisa digunakan agar seseorang kembali pada taraf keadaan normal.
Daftar Pustaka
Corey, Gerald. 2005. Student manual for theory and practice of counseling and psychotherapy. Australia : Thomson Brooks/cole
1 komentar:
nice your blog :)
Posting Komentar